Mohon tunggu...
Firman Siahaan
Firman Siahaan Mohon Tunggu... -

Saya adalah pemerhati dunia telekomunikasi dan teknologi informasi khususnya teknologi berbasis internet atau istilah kerennya sekarang cloud technology.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Menghadapi Kemarahan Pelanggan

19 Oktober 2011   15:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:45 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar menjadi tetap tenang adalah kunci dari semua keberhasilan. Dengan tetap tenang, kita akan bisa lebih menjawab pertanyaan ataupun keluhan dari seorang pelanggan yang sedang marah, bahkan apabila kita tidak bisa menjawab pertanyaan ataupun keluhan pelanggan, kita tetap dapat mempertahankan profesionalisme kita

Walaupun bukan hal yang mudah untuk dapat melayani amarah seseorang pelanggan yang bukan karena kesalahan kita,berurusan dengan pelanggan yang menyebalkan dengan etika kerja yang sopan dapat menjaga bisnis dan reputasi profesional perusahaan

Ada banyak cara untuk tetap tenang menghadapi pelanggan yang marah, tetapi pada kesempatan ini saya hanya akan menceritakan 4tipsnya yang antara lain

1. Jadilah Seorang Profesional
Harus kita sadari,bahwa ketika pelanggan sedang marah,maka janganlah kita melihat ini sebagai hal yang bersifat pribadi.Pelanggan merasakan kemarahan akan produk atau layanan yang digunakan,bukan terhadap kita secara pribadi, dengan mampu berpikir seperti ini, seberapa berat masalah yang anda hadapi dengan pelanggan, anda telah belajar menjadi seorang profesional yang dapat memisahkan urusan pekerjaan dan emosi pribadi sesaat

2. Jaga intonasi suara
Sering kali kita terpancing untuk bersuara tinggi ketika menghadapi suatu kemarahan orang lain.Ketika kita terpancing dengan kemarahan pelanggan,maka itu hanya memperburuk suasana. Ketika kita berbicara lembut, maka dalam banyak kasus kemarahan pelanggan akan mulai mereda

3. Berempati terhadap masalah pelanggan

Walaupun kadang permintaan pelanggan terdengar gila, ada baiknya kita terlihat berempati dengan permasalahan klien. Hal ini bukan berarti kita setuju dengan semua apa yang diinginkan oleh pelanggan,tetapi tunjukkan empati kita sebagaimana permasalahan itu menimpa kita

4. Jangan Malu Untuk Mencari Pertolongan

Ketika anda sudah tidak sanggup lagi menahan semua makian dari pelanggan, bukan hal yang tabu untuk menyerahkan pelanggan pemarah ini ke rekan kerja atau supervisor anda.Karena bisa juga pelanggan yang tadinya marah biasa biasa saja menjadi semakin marah karena sesuatu yang anda lakukan tanpa disadari,dan ketika anda melakukan ini, anda harus bersiap siap untuk mendengarkan dari rekan kerja atau supervisor anda betapa si pelanggan mungkin menjelekkan anda

Jangan pernah mengasumsikan diri anda seorang yang gagal ketika anda tidak berhasil menghadapi satu atau dua orang pelanggan yang pemarah. Teruslah belajar untuk menghadapi pelanggan yang sering kali bersikap kasar dan arogan, karena ketika anda berhasil mempelajari tehnik menghadapi pelanggan dengan benar, maka anda dapat menjadi penjual yang hebat, dan 4 hal diatas adalah langkah awal untuk dapat belajar

Penulis adalah Direktur dari Telecious Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun