Siapa yang Menjaga Kebersihan Kantin FISIP UAJY?

Yogyakarta (20/5) – Keberadaan kantin yang sudah lama dinanti oleh mahasiswa FISIP UAJY membuat mahasiswa selalu ramai mengunjungi sebuah ruang lapang di basement Gedung Don Bosco. Memanfaatkan ruang basement yang dulu digunakan sebagai basecamp UKM, kantin ini resmi berdiri dan di buka awal semester Gasal tahun 2012. Kantin menjadi tempat yang cukup nyaman untuk berkumpul, makan bersama, bahkan mengerjakan tugas. Hampir sepanjang hari kantin tersebut tak pernah sepi pengunjung. Banyaknya pengunjung kantin juga mempengaruhi kebersihan meja dan kursi di kantin. Para penjual makanan di kantin terbatas jumlahnya. Tiga kios yang ada memiliki pegawai yang belum sanggup melayani seluruh kebutuhan mahasiswa. Kadang, mereka membiarkan piring, gelas dan sampah terlalu lama di meja.

Beberapa mahasiswa juga masih sering meninggalkan piring atau gelas yang mereka gunakan secara sembarangan. Kadang hanya disingkirkan ke sisi lain meja agar tidak mengganggu aktivitas selanjutnya. Disinilah peran cleaning service bekerja, membereskan meja yang kotor agar lebih nyaman ditempati mahasiswa berikutnya. Tetapi apakah tepat pekerjaan membereskan meja makan di kantin menjadi bagian tugas cleaning service?

Hardjono, supervisor cleaning service di lingkungan kampus FISIP UAJY menjawab pertanyaan tersebut dengan bijak. “Memang sudah ada MoU resmi bahwa petugas cleaning service juga membantu menjaga kebersihan di kantin. Setiap harinya ada dua petugas cleaning service ditugaskan untuk mengawasi kebersihan di kantin. Selanjutnya, akan ada sistem rotasi” , ujarnya dalam wawancara pagi tadi (20/5). Ia berharap, setidaknya ada tambahan personel yang secara khusus akan mengurus persoalan kebersihan kantin supaya tidak mengganggu tugas cleaning service di gedung utama.

Berdasarkan keputusan CV. Caritas Jaya, pengelolaan kebersihan kantin FISIP UAJY memang disatukan dengan tugas cleaning service di kampus tersebut. Meski sudah ada petugas cleaning service yang akan membereskan sisa makanan kalian, tidak ada ruginya bukan untuk membereskannya sendiri?