Sebetulnya saya malas sekali ngomongin masalah politik. Terlalu banyak intrik, nggak jujur, penuh muslihat. Benar-benar bikin capek. Namun karena berita seputar perpolitikan semakin dahsyat cetar membahana jelang PEMILU 2014, baik lewat media elektronik, cyber maupun media cetak, mau tidak mau sesekali perhatian juga tertuju pada masalah politik tersebut, baik yang masih tingkat Rt, regional/daerah sampe pada tingkat nasional. O mai Gad!
Karena sebentar lagi Jawa Tengah akan mengadakan pemilihan Gubernur, tensi politik sedikit naik. Ingar bingar kampanye jagoannya juga mulai beredar, meskipun belum begitu gencar. Saya sendiri tidak memilih atau mendukung salah satu diantaranya, namun saya juga berhak beropini sesuai pengetahuan saya...hehehehe...
Belakangan banyak di wilayah saya terpampang poster besar salah satu calon, siapa lagi kalau bukan om Ganjar Pranowo. Dan saya ingin beropini sedikit tentang beliau.
Jujur saya nggak tahu apa-apa tentang om Ganjar Pranowo selain wajahnya dan bahwa beliau rambutnya sudah putih (nyaris) semua, itupun baru belakangan ini setelah posternya banyak terpampang di sudut-sudut jalan. Hehehehe. Sebelumnya saya hanya tahu namanya banyak disebut dalam berita dan para fansnya di facebook maupun twitter. Ini mengindikasikan ketenarannya semakin populer.
Menurut saya, saat ini beliau telah di jalur yang benar dalam hal meningkatkan popularitas. Dimana popularitas adalah nilai mutlak untuk mendapatkan suara yang banyak-menurut saya lho. J Nah, ngomong-ngomong soal popularitas, om Ganjar Pranowo mempunyai apa yah istilahnya – nilai jual? – pada parasnya yang lumayan. Hehehehe, gak kalah deh pokoknya sama aktor2 nasional itu. Beliau punya face yang enak diliat alias good looking dan camera face. Ini adalah nilai lebih untuk menggaet suara terutama dari para ibu-ibu, pemilih pemula maupun mungkin para tante-tante..uuuppss! Gak bisa dipungkiri, face adalah masuk pada prioritas kriteria pemilih. Yakin deh! Hihihihihi.
Mereka (ibu-ibu, tante-tante, pemilih pemula cewek) mungkin akan rela datang dengan berdandan secantik dan secakep mungkin hanya sekedar untuk mencoblos om Ganjar Pranowo.
Bandingkan dengan calon incumbent Pakdhe Bibit Waluyo. Ketenarannya sudah turun drastis bahkan nyaris nol besar. Hihihihi. (ojo nesu lho sing ndukung pakdhe Bibit Waluyo). Kita sudah tahu seperti apa beliau Pakdhe memimpin Jawa Tengah. Silahkan googling atau buka-buka koran jadul deh. He he he heee. Cukup sekali aja njih, Pakdhe? :-D
Yang membikin saya jengkel nggak ketulungan adalah kenapa para elit Partai Politik masih ada yang nggak peka. Sudah tahu calonnya seperti itu masih didukung. Seolah-olah Jawa Tengah yang begini luasnya sudah tidak mempunyai lagi calon yang lebih kompeten, lebih gentlement, lebih terhormat, lebih merakyat, dan lebih lebih lagi yang lainnya.
Kudune kan ngerti yen calon iki wis tamat riwayate, lha kok jik didukung. :-D Sorry bray...hihihihih piissss
Ah sudahlah...cukup sekian opini dari saya. Capek deh bikin mumet.
*lalu pergi ke sawah lanjutin macul berharap nemu intan segedhe bola voli
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H