Pada penghujung tahun 2024 yang lalu, sebuah trend cukup viral di media sosial. Baik itu di Tik - tok, Facebook, Instagram maupun di Youtube.Â
Ada konten berupa video-video pendek, foto maupun tulisan singkat dengan konsep seperti ini, Pria tidak bercerita, tiba - tiba setelahnya melakukan peristiwa aneh dan diluar dugaan para penonton.Â
Ada yang positif ada juga yang  benar - benar aneh dan konyol, dan bahkan ada juga yang menurut saya pribadi tiba - tiba melakukan tindakan negatif.
Meskipun itu mungkin hanya sebatas konten, tapi cukup membuat saya tergelitik sekaligus bertanya - tanya. Apakah ini sesuatu yang baik?Â
Bukankah jika ini terus diproduksi dan dikonsumsi akan menimbulkan stigma  buruk terhadap eksistensi para pria yang kerap mengekspresikan dirinya lewat cerita?Â
Bukankah bercerita itu adalah salah satu upaya dalam  menyembuhkan dan meningkatkan kesehatan mental sesorang, termasuk pria?
Memang perlu juga untuk diakui, bahwa pria sering diasosiasikan dengan maskulinitas dan tidak cengeng. Namun, jika konteksnya dalam hal bercerita, pandangan ini tentu tidak berdasar.Â
Karena bagaimanapun, jika cerita itu terkait persoalan dan masalah pribadi yang sedang membelenggu kita, maka dengannya, stress akan berkurang dan bahkan hilang.Â
Dan di sini, pria juga bisa melakukannya. Karena pria juga manusia yang notabene rentan terkena masalah dan berujung stress.
Saya pribadi kerap bercerita. Entah itu kepada teman-teman dekat, keluarga maupun pada berbagai platform media sosial. Reaksi yang saya dapatkan pun berbagai macam.Â