Mohon tunggu...
Yohanes Patrio
Yohanes Patrio Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Biasa

Pria Juga Boleh Bercerita. Pegiat Filsafat, Sastra dan Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Belajar Filosofi Hidup Dari Jokowi

8 Juni 2024   12:44 Diperbarui: 6 Agustus 2024   08:22 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filosofi hidup adalah fondasi yang membimbing sesorang dalam menjalani kehidupannya. Ini adalah hasil dari refleksi mendalam atas nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan personal seseorang. Filosofi hidup memainkan peran penting dalam membentuk cara individu berinteraksi dengan dunia di sekitarnya, menghadapi tantangan, dan mengejar kebahagiaan serta makna dalam hidup mereka. Dengan memiliki pemahaman yang jelas tentang filosofi hidup, seseorang dapat menciptakan arah yang kokoh dan bermakna dalam perjalanan kehidupan mereka.

Dalam artikel pendek ini, kita kembali belajar filosofi atau nilai kehidupan dari orang atau sosok lain. Setelah belajar tentang menggapai cita - cita dan bermental tangguh dengan sosok Prabowo Subianto, kini kita akan belajar nilai kehidupan dari sang maestro, peresiden Republik Indonesia, Ir. Haji Jokowidodo.

Pengenalan Singkat 


Joko Widodo, yang lebih dikenal sebagai Jokowi, lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Ia merupakan anak dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi Notomihardjo. Masa pendidikan Jokowi dimulai di sekolah dasar  ( SD )  negeri III Tirtoyoso Solo, kemudian Sekolah Menengah Pertama ( SMP)  Negeri I Surakarta, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri VI Surakarta, kemudian melanjutkan studi  di Universitas Gadjah Madah Yogyakarta dan memilih fakultas kehutanan dengan  jurusan teknologi kayu. Beliau lulus dari UGM dengan gelar insinyur pada tahun 1985. Setelah lulus, ia mengelola bisnis meubel keluarganya dan secara bertahap memperluas bisnisnya menjadi berbagai sektor termasuk industri tekstil dan eksport-import.

Di bidang politik, Jokowi memulai karirnya sebagai Wali Kota Surakarta (Solo) pada tahun 2005, di mana ia dikenal karena inisiatifnya dalam memperbaiki infrastruktur kota dan meningkatkan pelayanan publik. Kesuksesannya di Solo membawanya ke panggung nasional, dan pada tahun 2012, ia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selama masa jabatannya, ia melakukan berbagai reformasi dan proyek-proyek infrastruktur yang memperbaiki kondisi Jakarta. Pada tahun 2014, Jokowi berhasil memenangkan pemilihan presiden dan dilantik sebagai presiden Indonesia yang ketujuh, dengan fokus utamanya adalah memperbaiki perekonomian, meningkatkan infrastruktur, serta memerangi korupsi dan ketimpangan sosial.

Catatan Prestasi

Di arena politik, Jokowi telah meraih berbagai prestasi dan kesuksesan yang memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin terkemuka di Indonesia. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia dikenal karena keberaniannya dalam mengambil keputusan, termasuk pengurangan kemacetan dengan memperluas jaringan transportasi umum dan menyederhanakan birokrasi. Selain itu, ia juga dikenal atas kebijakan pro-rakyatnya seperti program Kartu Jakarta Pintar untuk anak-anak miskin dan Kartu Jakarta Sehat untuk warga kurang mampu. Sebagai presiden, Jokowi terus menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional, sambil memperjuangkan reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi dan mengurangi birokrasi. Di sektor bisnis, kesuksesannya dalam mengelola berbagai usaha termasuk industri meubel, tekstil, dan ekspor-impor menunjukkan kemampuannya dalam berinovasi dan mengelola. Dengan pencapaiannya yang luar biasa baik di bidang politik maupun bisnis, Jokowi telah menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Indonesia.

Kritik Dan Serangan Terhadap Jokowi

Namun, meskipun Jokowi telah memperoleh banyak pencapaian dalam karir politik dan diakui sebagai pemimpin yang progresif dan berorientasi pada rakyat, ia juga menghadapi sejumlah kritik dan serangan pribadi yang tak berdasar. Beberapa pihak menuduhnya sebagai politikus anti-Islam atau tidak beragama, meskipun Jokowi sendiri telah berulang kali menegaskan komitmennya terhadap prinsip-prinsip keberagamaan dan toleransi. Tuduhan tentang ijazah palsu dan hubungannya dengan kepentingan China juga sering muncul, meskipun telah ada klarifikasi dan verifikasi yang menyangkal klaim-klaim tersebut. Di tengah dinamika politik yang kompleks, serangan-serangan ini terkadang lebih merupakan hasil dari perbedaan pandangan politik atau upaya mempengaruhi opini publik daripada refleksi atas kinerja atau karakter pribadi Jokowi. Meskipun demikian, Jokowi terus berupaya menjalankan tugasnya sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif bagi masyarakat Indonesia.

Pelajaran Untuk Kita

Dari perjalanan dan pengalaman Jokowi, kita dapat belajar sebuah filosofi atau nilai kehidupan yang berharga, yaitu bahwa tidak mungkin untuk menyenangkan dan memuaskan setiap orang. Meskipun Jokowi telah berusaha keras untuk membangun negara dan melayani masyarakat dengan baik, ia tetap menghadapi kritik dan serangan dari berbagai pihak. Namun, hal ini tidak menghentikan langkahnya untuk terus berjuang dan bekerja keras demi kebaikan bersama. Dari sini, kita dapat memahami bahwa dalam hidup, kita tidak selalu dapat mengendalikan bagaimana orang lain memandang atau menilai kita, tetapi yang terpenting adalah kita tetap setia pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita percayai. Kita belajar untuk tetap teguh dan berdiri kokoh dalam menghadapi tantangan, sambil tetap menjaga empati dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat serta pandangan orang lain.

Artikel ini telah mengalami perbaikan terkait beberapa hal : Tata letak, sumber yang kurang kredibel pada bagian artikel yang penting, dan beberapa masukan dari pembaca. Terima kasih

Reff : https://www.gramedia.com/literasi/biografi-joko-widodo/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun