Baru saja beberapa hari yang lalu saya menulis tentang Cinta, Kebebasan dan Tanggung Jawab, eh kemarin beredar sebuah video kasus kekerasan terhadap seorang perempuan oleh seorang laki-laki yang menjadi viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan insiden di mana seorang laki-laki memukul dan meludahi seorang perempuan setelah tersinggung dengan perkataan yang dilontarkan oleh perempuan tersebut.
Disclaimer !!. Disini, saya tidak berniat untuk menilai siapa yang benar atau salah dalam kasus ini, karena video tersebut hanya menampilkan sepintas ucapan dari seorang perempuan  serta adegan yang dilayangkan oleh si peria ke wajahnya. Namun lebih dalam, saya hanya ingin berpendapat dengan mengangkat konsep kebebasan dan tanggung jawab dalam konteks ini, sebagaimana yang pernah sedikit saya pelajari dalam filsafat eksistensialisme Jean-Paul Sartre.
Dalam filsafat eksistensialisme, Sartre menekankan pentingnya kebebasan individu untuk membuat pilihan sebagai bentuk kebebasan dari setiap individu. Menurut Sartre, kebebasan menjadi hakikat manusia dalam menentukan nilai atau makna dalam hidup. Entah itu  bertutur maupun bertindak itulah yang memberikan esensi atau makna dalam diri setiap manusia.Â
Namun begitu, kebebasan yang dimaksud juga datang dengan sebuah tanggung jawab. Dan jika diperhatikan dalam video, sang perempuan bahkan sudah menerima konsukuensi dan memikul tanggung jawab dari pilihan yang dia ambil dalam ucapannya. Juga si pria yang tentu akan  menerimanya melalui proses hukum yang berlaku.
Lebih lanjut, dalam konteks eksistensialisme, konsep kebebasan dan tanggung jawab juga sebenarnya harus dipahami secara holistik. Kebebasan tanpa tanggung jawab dapat mengarah pada penyalahgunaan dan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain, sementara tanggung jawab tanpa kebebasan dapat membatasi pertumbuhan dan perkembangan individu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami implikasi dari tindakan kita dan mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain.
Saya pribadi menghargai keduanya. Baik laki - laki dengan tamparan yang dia layangkan maupun perempuan  dengan kalimat puitisnya yang sangat sulit dipahami dan disimpulkan. Maka mewakili para kuli dari seluruh penjuru dunia, kami mengangkat topi dan salam hormat kepada mereka, abangnya juga kaka nona yang cantik. Bukan pada tindakan ataupun ucapan yang mereka lakukan, tapi pada kebebasan mereka dalam memilih untuk melakukan tindakan itu. Juga tanggung jawab yang sudah dan akan diterima keduanya. Sekali lagi terima kasih dan salam respcet. Ini sungguh sebuah pelajaran yang bermanfaat bagi kami semua dalam mengambil langkah didalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H