Mohon tunggu...
Yohanes Patrio
Yohanes Patrio Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Biasa

Pria Juga Boleh Bercerita. Pegiat Filsafat, Sastra dan Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Peran Kopi dan Cengkeh dalam Kemajuan Ekonomi Masyarakat Manggarai

7 April 2024   23:25 Diperbarui: 7 April 2024   23:33 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Sebagai penikmat kopi yang sejati, tentu tidak asing bagi kita mendengar nama Flores. Ya, Sebuah pulau kecil nan indah yang dikelilingi hamparan gunung dan perbukitan yang hijau hingga melahirkan sebuah julukan yang sangat pas oleh bangsa kolonial dulu, yaitu Folres Pulau Bunga, karena bentuknya yang memang menyerupai bunga.

Berbagai jenis tanaman kopi yang berasal dari daerah ini, khususnya Flores bagian barat yaitu Bajawa dan Manggarai, telah berkontribusi dalam memberikan kenikmatan kepada para penikmatnya diseluruh Indonesia bahkan dunia. Sebut saja seperti kopi Arabika dan kopi Robusta, marak dijumpai di  hampir setiap warkop dan kafe - kafe tanah air. Tidak berlebihan jika banyak orang kemudian memuji daerah ini sebagai surganya penghasil kopi.

Jika bukan penikmat kopi, maka daerah ini masih menawarkan satu komoditas lain. Yaitu cengkeh, yang kerap dijadikan bumbu dalam masakan sehingga memberikan kenikmatan dalam kelezatan makanan. Dalam tulisan ini, kita akan membahas beberapa hal tentang :

1. Peran kopi dan cengkeh dalam menggerakan roda perekonomian lokal. Khususnya daerah Manggarai.

2. Bagaimana konsumsi kopi dan cengkeh nasional yang belakangan telah memberikan dampak positif bagi para petani kopi dan cengkeh.

3. Kekurangan atau hambatan dalam mengoptimalkan kedua komoditas ini sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi yang kuat.

4. Bagaimana sebaiknya peran pemerintah pusat, dalam hal ini negara dalam mengambil langkah konkrit agar kedepannya para petani kopi dan cengkeh serta masyarakat setempat bisa lebih sejahtra dari manfaat kedua komoditas ini.

1. Peran Kopi dan Cengkeh dalam menggerakan roda perekonomian lokal (Manggarai).

Kopi dan cengkeh sudah pasti bukan hanya sekadar produk pertanian biasa. Kedua komoditas ini adalah sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk. Petani akan mendapatkan uang dari hasil jual panenan, sementara masyarakat lain mendapatkan upah sebagai buruh pada musim panen. 

Untuk cengkeh, bukan hanya biji saja yang dijual. Daun - daun cengkeh yang kering juga dijual untuk kemudian diolah menjadi minyak cengkeh. Jadi, yang tidak memiliki kebun cengkeh sekalipun tetap mendapatkan manfaat dari tanaman ini dengan mengummpulkan daun - daun cengkeh kering dari kebun tetangga.  Cukup sederhana, tapi ini memberikan dampak positif yang luar biasa dalam perputaran roda ekonomi masyarakat setempat.

Selain itu, khususnya di Manggarai, kopi dan cengkeh juga bisa dibilang sebagai warisan budaya. Hal ini karena perkebunan kopi dan cengkeh masih didominasi oleh perkebunan yang merupakan warisan dari orang tua bahkan dari empat atau lima generasi sebelumnya. Lihat saja perkebunan cengkeh di salah satu kampunng di Manggarai Timur, Mano. Rata - rata pokoknya sudah berumur. Ini tentu saja dapat mempengaruhi kuantitas produksi karena beberapa pokok cengkeh yang jarang berbuah. Kalaupun berbuah hanya dua atau tiga tahun sekali.

2. Bagaimana konsumsi kopi dan cengkeh nasional yang belakangan telah memberikan dampak positif bagi para petani kopi dan cengkeh.

Dalam skala nasional, kopi dan cengkeh tentu bukan hanya dinikmati sebagai minuman sehari-hari, tetapi juga memainkan peran penting dalam industri makanan dan minuman. Produk turunan, seperti kopi bubuk, kapsul, bumbu masakan dalam kemasan, parfum, rokok dan minuman berbasis kopi,  menjadi kontributor utama dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Hal ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi petani, tetapi juga menciptakan peluang bisnis lokal yang beragam. Sehingga para petani diharapkan untuk selalu menyediakan biji kopi berkualitas tinggi.

Permintaan pasar yang semakin naik untuk kopi dan cengkeh dari waktu ke waktu, juga memberikan dampak ekonomi yang cukup  signifikan. Perusahaan lokal yang terlibat dalam pengolahan dan distribusi produk-produk ini merasakan dampak positifnya melalui peningkatan penjualan dan ekspansi usaha. Di samping itu, pasar internasional juga mengakui kualitas unggul dari kopi Flores sehingga membuka pintu ekspor yang memberikan keuntungan ekonomi yang lebih luas.

Selain memenuhi kebutuhan konsumen, khusus kopi dari daerah Flores, turut menyumbang pada sektor pariwisata. Seperti misalnya Lembah Colol, sebagai salah satu daerah perkebunan kopi di Manggarai Timur, belakangan telah diresmikan sebagai tempat wisata

Para pengunjung datang bukan hanya untuk menikmati keindahan ladang-ladang kopi, tetapi juga untuk merasakan pengalaman langsung dalam proses pengolahan dan pembuatan kopi yang autentik. Dengan begitu, kopi  bukan hanya menjadi sumber penghidupan ekonomi, tetapi juga daya tarik budaya dan wisata yang memperkaya pengalaman bagi setiap pengunjung.

3. Kekurangan atau hambatan dalam mengoptimalkan kedua komoditas ini sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Meskipun kopi dan cengkeh telah menjadi tulang punggung ekonomi lokal, namun sayangnya, terdapat beberapa hambatan yang perlu diatasi. Pemerintah daerah setempat belum memberikan langkah konkret untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pendukung bagi industri kopi dan cengkeh. Para petani masih kesusahan ketika musim panen, dikarenakan  perkebunan yang rata - rata merupakan daerah perbukitan dan terjal. Maklum bentuk topografi daerah Flores secarah keseluruhan memang merupakan daerah perbukitan.

Perkebunan juga masih didominasi oleh perkebunan warisan leluhur yang menyebabkan kualitas biji  kopi dan cengkeh  semakin menurun. Oleh karena itu, dibutuhkan investasi lebih lanjut dalam hal peningkatan akses transportasi, peremajaan  perkebunan dan teknologi pertanian  untuk memastikan kualitas dan produktivitas tetap tinggi. Kurangnya dukungan ini menyulitkan petani dan pengusaha lokal untuk mengoptimalkan potensi penuh dari komoditas unggulan ini.

Selain itu, tantangan harga menjadi kisah lain yang mempengaruhi keberlanjutan industri ini. Beberapa pengusaha yang bermain harga cenderung merugikan petani lokal dengan menetapkan harga yang tidak adil. Sebagai contoh nyata yang sering saya jumpai adalah ketika cengkeh berubah banyak atau hasil pannen melimpah, tapi saat itu harganya cendereung turun. Begitupun sebaliknya. Ini tentu sangat merugikan para petani. Terlepas ini karena hukum pasar yang memang sudah begitu, akan tetapi inisiatif pemerintah dalam membentuk kebijakan yang transparan, mendukung dan melindungi petani dari praktik-praktik ini sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang adil.

4. Bagaimana sebaiknya peran pemerintah pusat, dalam hal ini negara dalam mengambil langkah konkrit agar kedepannya para petani kopi dan cengkeh serta masyarakat setempat bisa lebih sejahtra dari manfaat kedua komoditas ini.

Terakhir,  harapan penulis adalah agar pemerintah pusat dapat mengambil peran yang lebih aktif dalam mendukung masyarakat dan petani khususnya di Manggarai . Diperlukan langkah-langkah konkret seperti investasi dalam pengembangan infrastruktur, teknologi pertanian, dan pendidikan bagi para petani. Melalui dukungan ini, diharapkan kualitas dan kuantitas produksi kopi dan cengkeh dapat ditingkatkan, memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat setempat.

Selain itu, pentingnya ketegasan hukum dalam mengatur harga komoditas, juga menjadi fokus penting. Penegakan aturan yang melindungi petani dari praktik harga yang tidak adil harus menjadi prioritas. Dengan kebijakan yang tegas dan efektif, diharapkan dapat tercipta lingkungan ekonomi yang stabil dan adil bagi semua pihak, tanpa merugikan para produsen lokal. Dengan cara ini, para petani dapat merasakan manfaat yang lebih nyata dari hasil jerih payah mereka, tanpa terus-menerus terjebak dalam fluktuasi harga yang tidak terduga.

Akhirnya, melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat lokal, diharapkan dapat terbentuk keberlanjutan ekonomi yang lebih kuat dan merata.   Semoga langkah-langkah ini dapat diambil dengan segera. Dengan demikian  pintu menuju masa depan yang lebih cerah bagi daerah ini akan terbuka lebar, di mana kopi dan cengkeh bukan hanya menjadi komoditas unggulan, tetapi juga pendorong utama dalam meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun