Mohon tunggu...
Yohanes Patrio
Yohanes Patrio Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Harian Lepas

* Seorang Kuli yang Mencoba Beropini. * Pegiat Filsafat, Sastra dan Budaya. * Blog : www.yokonikopinion.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selalu Ada Hikmah di Balik Setiap Peristiwa

14 Januari 2024   08:13 Diperbarui: 6 Agustus 2024   08:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang kuli bangunan, bukanlah jenis pekerjaan yang saya cita - citakan sejak kecil dan mungkin ini juga terjadi pada setiap orang yang berprofesi sama.   Tapi seiring berjalananya waktu dan proses pendewasaan yang melelahkan, akhirnya saya bisa berdamai dan menerimanya dengan lapang dada.  Terjebak dalam kenyaataan yang tidak pernah dibayangkan hanya karena tertampar jutaan fakta yang memang menyakitkan.

Tapi bagaimanapun juga akan selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa. Dan, yaps,, itu adalah ide pokok atau filosofi pada sesi cerita kali ini. "Selalu Ada  Hikmah Dibalik Setiap Pristiwa". Mari, kita simak bersama.

Suatu ketika, saya berkesempatan untuk mengerjakan suatu proyek bangunan bersama seorang paman di salah satu kampung di Manggarai Barat, NTT. Saat itulah, saya bertemu dengan seseorang yang, dari cerita yang sering  beliau paparkan setiap pagi, saya mendapatkan banyak inspirasi sekaligus motivasi untuk tetap semangat menjalani hidup kedepannya.

Kita sebut saja namanya Bapak Klemens. Seorang pria paruh baya yang memiliki sedikit ikatan keluarga dengan saya. Tidak terlalu dekat tapi, setiap pertukaran pengalaman, kami menciptakan kedekatan yang berarti.

Seorang pribadi yang sangat humble dan mudah bergaul. Kesuksesanya cukup untuk standar kami sebagai masyarakat kelas menengah kebawah. Kesuksesannya, meski tidak mencolok, terpancar dari aktivitas sehari-harinya.

Dalam setiap cerita masa mudanya, dia menggambarkan perjuangan; banting tulang, mandi keringat dan air mata saat merantau. Berangkat dari desa tanpa bekal apa - apa . Sampai di tempat tujuan, tidak serta merta nasib berubah seratus delapan puluh derajat.  Tapi masih harus berhadapan dengan banyak kenyataan pahit yang bahkan tidak pernah dialami sebelumnya.

Baca juga: Menjadi Orang Kecil

Jujurly, bagi saya pribadi, cerita - cerita seperti itu terdengar clise. Banyak orang yang saya jumpai punya struktur cerita akan pengalaman yang serupa. Video - video yang saya tonton, berupa motivasi - motivasi membara yang selalu siap membakar semangat perjuangan. Awalnya hidup susah, lalu berjuang, kemudian duarrr. Suksess.

Namun, yang membedakan cerita Bapak Klemens dengan kisah - kisah orang lain itu adalah, kemampuannya untuk selalu menarik hikmah dari setiap pahitnya perjuangan. "Tapi begitulah, selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa," cetusnya pada akhir setiap kisah.

Tidak bisa dipungkiri, beberapa dekade terakhir, kita selalu dibanjiri dengan konten - konten dari para motivator  yang menyajikan beberapa "merk"  kunci kesuksesan. Dua diantaranya adalah kerja keras dan kerja cerdas. Saking cerdasnya, sampai sekolah itu dianggap tidak penting lah, scam lah dan  lain - lain. Tapi ya kunci tetaplah kunci. Yang menentukan gembok mana yang dibuka dengan kunci apa, kita para audiens yang menentukan. Yang tentu saja harusnya  yang relatable dengan kehidupan utuh kita sendiri.

Baca juga: Lalat Dan Kehidupan

Memang sih, ada di sekitar kita produk jadi dari slogan - slogan mereka itu. Meski tidak banyak tapi tetap terbukti. Jadi, di satu sisi saya sendiri juga tidak menafikan diri untuk tidak open minded dengan ide  - ide dibalik ceramah mereka. Namun yang menjadi titik tekan saya disini   adalah untuk kita secara pribadi. Yang, kita semua berbeda, bukan?.

Kita tidak akan menjadi bagian dari orang - orang yang sukses karena kerja keras dan kerja cerdas jikalau kita tidak mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian atau pristiwa selama proses perjuangan menuju tangga kesuksesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun