Mohon tunggu...
Ancilla Rampen
Ancilla Rampen Mohon Tunggu... lainnya -

Happy traveler|miss paradox|love outdoor activities and philosophy|dynamic|nomad -- unable to stay in one single place for long time because it's gonna be sooo boring :D

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sekecil Apa Pun Respon Customer Service, Efeknya Berkali Lipat

15 Januari 2014   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun saya rasa, bentuk respon dan efeknya itu semestinya sudah disadari setiap orang yang bergerak di bidang pelayanan konsumen atau jasa sejak lama. Jadi, seperti contoh kasus di awal, terlepas dari apakah si calon konsumen yang seorang blogger tadi benar atau salah, cara merespon agen travel lah yang menjadi asal-muasal mereka akan kehilangan banyak calon konsumen. Bayangkan saja, di jaman sekarang, ada yang tidak menyenangkan sedikit, orang langsung menuliskannya di internet, terus disebar via twitter atau facebook, terus teman-teman mereka ikut me-retweet atau share, terus teman-temannya teman-teman ikutan juga membagikan info itu, dan terus dan terus dan terus. Berapa banyak potential customers yang hilang kalau info yang dibagikan adalah mengenai kekurangan perusahaan?

Bukan hanya hal yang menyebabkan kehilangan pelanggan. Respon juga berlaku bagi hal yang sebaliknya. Info baik mendatangkan konsumen baru. Kali ini, saya sendiri yang mengalami. Berhubung infonya positif, saya akan sebut merk.

Tinggal di kota dengan bandara domestik yang hanya bisa untuk beroperasi pesawat kecil (mayoritas pesawat propeller) membuat saya tidak memiliki banyak pilihan. Biasanya kalau mau keluar kota menggunakan pesawat, saya memilih satu maskapai yang memiliki armada jet kecil dan memang dikenal sangat reliable dalam hal waktu. Jarang delay, saking on time-nya, kadang malah lepas landas sebelum jadwal, hehehe.

Sampai pada bulan Desember lalu, saya sakit demam berdarah dan mau rujuk ke Jakarta. Kebetulan Garuda Indonesia Explore baru beberapa hari beroperasi di Labuan Bajo, kota tempat saya tinggal. Sebetulnya saya tidak tertarik menggunakan Garuda, karena mereka masih pakai pesawat propeller. Lama! Butuh waktu satu setengah jam untuk sampai Denpasar! Sama seperti pesawat propeller dari maskapai-maskapai lain yang beroperasi di sini. Maunya bisa pakai pesawat yang jet, tapi apa boleh buat, jadwal pesawat yang jet (dari maskapai lain) tidak cocok dengan kebutuhan saya. Jadwal paling cocok ya dengan Garuda Indonesia Explore tersebut.

Dengan keadaan panas tinggi dan kemungkinan shock di hari ke-4 demam berdarah, akhirnya saya memutuskan untuk terbang ke Denpasar dengan Garuda, baru selanjutnya ganti maskapai untuk ke Jakarta. Saya mencari kemungkinan connecting secepat mungkin agar tidak menunggu lama di Ngurah Rai, sendirian, sakit. Kalau ternyata saya kena shock dan mati, akan sangat tragis mati sendirian di bandara, hehehe. Eeeh, sialnya, ternyata si Garuda delay. Di terminal keberangkatan Bandara Komodo, Labuan Bajo, saya pun bertanya kepada seorang bapak dari pihak Garuda (saya tidak tau nama beliau tapi sangat berterima kasih atas respon beliau yang sangat baik). Sepertinya beliau seorang trainer/supervisor/manajer yang dikirim dari Jakarta atau Bali untuk melatih petugas Garuda di sini. Maklum, baru beroperasi kurang dari seminggu waktu itu. Saya ingat sekali ketika menghampiri beliau dan bertanya "Permisi, Pak. Saya mau tanya, delay-nya kira-kira berapa lama ya? Soalnya saya ada connecting dengan Citilink ke Jakarta, selisihnya cuma 2 jam" dengan suara, ekspresi, dan intonasi yang saya jaga agar seramah dan sesantun mungkin. Bapak itu merespon, "Oh, mohon maaf, kami delay sekitar 15 menit. Kalau selisihnya 2 jam, masih keburu kok. Nanti kalo nggak keburu, silakan datang ke Garuda di airport Bali, biar kami yang carikan pesawat pengganti karena itu kesalahan kami." Wuiiih, dari sakit berat, rasanya langsung sembuh saya waktu itu! (hehehe.. hiperbolis sih). Intonasi, ekspresi, gesture, pilihan kata, dan respon beliau yang langsung memberikan solusi sebelum ditanya secara eksplisit, menenangkan saya yang khawatir akan ketinggalan pesawat pas lagi sakit parah. Padahal, beliau tidak tau situasi yang saya alami. Saya yakin beliau hanya tau saya tidak mau ketinggalan pesawat connecting. Dan dari saat itu juga, beliau tanpa sadar membuat saya akan terus menggunakan Garuda Indonesia Explore (selama waktunya cocok). Sekali lagi, respon beliau lah yang membuat saya akan kembali menjadi pengguna jasa Garuda Indonesia Explore!

Ditambah lagi, mereka juga menyediakan selimut untuk membantu saya bertahan hidup di AC yang sangat dingin selama penerbangan. Snack-nya juga bukan sepotong roti kecil doang. Dapat 2 roti dan satu air mineral di dalam kemasan yang elegan. Belum lagi selama penerbangan dapat pilihan minum, kopi/teh/jus/susu, Hmmm... Rotinya juga pada akhirnya sih nggak saya makan, wong lagi sakit, nggak selera makan. Itu hal kecil.

Tapi, Garuda benar-benar menekankan good experience bagi pelanggannya dan membuat (setidaknya saya) berpikir: "I don't care if it takes time to fly with them because of propeller aircraft, I don't care if it's a bit pricey, but I know if shit happens while I'm flying, I'll be fine". Bukan saja berpikir, saya pun jadi merasa dengan senang hati membagikan pengalaman ini ke orang lain karena saya mau orang lain, terutama teman-teman saya, mendapatkan yang terbaik juga.

Hal-hal yang saya alami dengan Garuda Indonesia Explore tadi mungkin hal sepele. Mungkin tidak banyak perusahaan yang berpikir kalau itu signifikan, saya juga tidak punya data dan statistik apa pun untuk membuktikan, namun saya yakin kalau good customer service brings good result. Kalau memang perusahaan memiliki target market yang berbeda, tidak butuh service excellence untuk menjual produknya (barang/jasa), setidaknya berespon lah dengan santun agar kejadian seperti yang dialami si agen travel tidak dialami perusahaan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun