Mohon tunggu...
Rinda Aulia
Rinda Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

BBM Naik? Terus Gue Harus Bilang Wow Gitu?

1 Juli 2013   19:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:09 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya harga BBMpun naik juga, setelah beberapa watu di isukan ingin naik tapi tidak jadi-jadi. yaa sudah bisa ditebaklah apa yang akan terjadi apabila harga BBM itu naik ? Demonstrasi, ya betul demonstrasi yang terjadi ketika diumumkan naiknya harga BBM bersubsidi. banyak para Mahasiswa/i, ormas dll berbondong-bondong datang berdemonstrasi untuk menolak kenaikan harga BBM. Mungkin bagi mereka kenaikan harga BBM yang mencapai Rp. 2000 itu terlalu besar. yaa memang lumayan besar sih.

Apakah dengan kita semua berdemonstrasi, harga BBM akan diturunkan??? ssepertinya tidak, karena menurut saya sebagai orang biasa, mungkin saja pemerintah melakukannya untuk kepentingan masyarakat semua entah dari sisi ekonomi, politik ataupun yang lainnya. seperti yang di kutip oleh kompas.com, Sekretaris Jendral PPP M Romahurmuzy mengungkapkan, setidaknya ada lima alasan mengapa subsidi BBM harus dikurangi dengan konsekuensi harga yang lebih mahal ..

Alasan pertama, harga BBM bersubsidi Rp. 4500 terlalu murah, jauh berbeda dengan harga BBM industri yang mencapai Rp. 9300. Harga BBM Indonesia sangat murah di kawasan ASEAN. Bahkan harga BBM bersubsidi di Indonesia adalah yang termurah di dunia. hal ini dapat merangsang penyelundupan baik kepada sektor industri/pertanbangan, maupun penyelundupan keluar negeri.

Alasan kedua, harga BBM fosil yang murah, menghambat munculnya energi alternatif. Bahan Bakar nabati, baik berbasis etanol maupun CPO, tidak bisa bersaing. Bahan bakar alternatif seperti gas tidak berkesempatan tumbuh karena harganya relatif dekat dengan BBM bersubsidi.

Alasan ketiga, sejak awal dekade 2000 Indonesia telah beralih status dari negara eksportir menjadi net importir minyak. dengan importasi BBM dan minyak mentah mencapai lebih sepertiga dari kebutuhan nasional, harga BBM nasional sangat bergantung pada harga internasional.  Akibat impor BBM yang terus naik, defisit fiskal membengkak sehingga mengancam neraca pembayaran.

Alasan keempat, subsidi BBM yang berlangsung selama ini tidak sesuai dengan ketentuan UU 30/2007 tentang energi. Di dalam pasal 7 ayat (2) disebutkan bahwa subsidi disediakan untuk kelompok masyarakat yang tidak mampu. Namun kenyataannya, subsidi BBM dinikmati lebih 70% oleh kelas menengah pemilik mobil pribadi dan sepeda motor bersilinder tinggi.

Alasan terakhir, Romy menuturkan seperlima APBN telah tersedot untuk subsidi energi yang brsifat konsumtif. Hal ini membuat ruang gerak belanja negara untuk sektor produktif yang lebih bersifat jangka panjang menjadi terbatas.

Dengan melihat kelima alasan yang di paparkan oleh Bapak M Romahurmuzy, wajar saja kalau harga BBM itu naik, karena apabila dengan harga BBM sekarang ini mungkin bisa meminimalkan terjadinya penyelundupan keluar negeri, dan masyarakat kelas menengah bisa beralih kepada BBM nonsubsidi, sehingga masyarakat yang tidak mampu bisa mendapatkan BBM bersubsidi dengan tenang.

Jadi, kalau masih ada yang ingin demonstrasi karena naiknya harga BBM, mending udahan deh demonya. percuma saja kita berdemo tetap tidak di dengarkan oleh pemerintah. Toh harga BBM tidak akan turun juga dan ujung-ujungnya kita semua tetep membeli BBM dengan harga segitu.

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/04/09251590/Inilah.Alasan.Kenapa.Harga.BBM.Harus.Naik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun