Mohon tunggu...
Rinda Aulia
Rinda Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penerapan dan penyalahgunaan Demokrasi

25 Maret 2013   08:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:16 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahnya berasal dari rakyat baik secara langsung atau mewakili perwakilan. Demokrasi merupakan wujud kebersamaan dalam Negara, juga merupakan hak sekaligus kewajiban bagi warga negara itu sendiri. Abraham Lincoln dalam pidato Gettyburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”.

Demokrasi dibagi menjadi dua, yaitu Demokrasi langsung yaitu  mengikutsertakan setiap warga negara dalam menentukan sesuatu urusan Negara, dan Demokrasi tidak langsung yaitu untuk menyalurkan kehendak rakyat melalui wakil yang duduk di parlemen, disebut juga demokrasi modern. Salah satu  Negara yang menganut sistem demokrasi adalah Indonesia. Terlihat pada Rakyat dapat secara bebas menyampaikan aspirasinya dalam kebijakan politik dan sosial. Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

Dalam penerapan sistem demokrasi kita tidak hanya di tuntut untuk negara saja, tetapi juga berdemokrasi dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, berikut adalah Contoh Demokrasi Di Lingkungan Keluarga yaitu berlaku adil terhadap semua anggota keluarga tanpa pilih kasih, memberikan kesempatan pada anggota keluarga untuk memberikan saran, kritik demi kesejahteraan keluarga, Mengerjakan tugas rumah sesuai dengan perannya. Di Lingkungan Sekolah yaitu Pemilihan organisasi sekolah atau osis, pembagian tugas piket yang merata, Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang di lingkungan sekolah .  di lingkungan Masyarakat yaitu menjaga kedamaian masyarakat secara bersama, pemilihan organisasi masyarakat melalui musyawarah , mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.

Meskipun demikian masih banyak penyalahgunaan demokrasi secara langsung dapat kita rasakan dengan jelas. Bukan lagi pemilihan menurut hati nurani, bukan berarti yang bagus yang menjadi pemimpin. Nilai demokrasi secara langsung malah di jadikan ajang untuk memajukan diri sendiri bukan untuk memejukan kemaslakhatan bersama. Banyak aspek yang mempengarui hal tersebut, misalnya : money politik, intimidasi, pendahuluan start kampanye dan black campaign istilah itu lah yang akan muncul saat kita melihat aspek penyalahgunaan dari sebuah demokrasi secara langsung.

Walaupun sudah banyak penerapan demokrasi yang dilakukan di kehidupan sehari-hari, tetapi masih ada saja beberapa masyarakat yang tidak menerapkannya dikehidupannya, contohnya dikehidupan keluarga masih banyak orangtua yang pilih kasih terhadap anaknya. Dilingkungan sekolah masih saja ada siswa yang tidak lancar berkomunkasi dengan gurunya ataupun dengan teman sekelasnya. Dilingkungan masyarakat masih ada yang mengatasi masalah dengan emosional tanpa berpikiran jernih. Sebagai masyarakat yang baik, kita harus menyadari betapa pentingnya berdemokrasi, menghargai pendapat, kebersamaan dalam menghadapai sesuatu. Karena dengan itu semua kita bisa dijauhkan dari penyalahgunaan-penyalahgunaan yang ada dalam demokrasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun