Mohon tunggu...
Jempoler's Indonesia
Jempoler's Indonesia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

aku ingin melawan ! entah apa yang ingin kutuliskan disini, pikiran ku kosong seolah tanpa isi. begitu juga dengan jiwaku, yang seakan aku tak kenali. raga ini seolah tak berpijak dibumi, ada kegelisahan yang selalu mengusik batinku. yah... sebuah kegelisahan yang membuatku benci, jengkel dan ingin memberontak. aku muak dengan keadaan yang aku saksikan setiap harinya. ketidak adilan, keserakahan, penindasan, dan tidak ada lagi aturan yang berlaku. mereka semua merasa dirinya pintar, padahal mereka bodoh. mereka mengangap diri mereka hebat, padahal mereka hanya mengandalkan uang dan jabatan. mereka mengagung-agungkan tentang keadilan, tapi mereka sendiri yang tidak berlaku adil. aku teringat dengan pesan IMAM ALI :”Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan. Keyakinan hanya tinggal pemikiran, yg tak berbekas dalam perbuatan. Banyak orang baik, tp tak berakal. Ada orang berakal tp tak beriman. Ada lidah fasih tapi berhati lalai. Ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah tp mewarisi kesombongan iblis. Ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi. Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat. Dan ada yang banyak menangis karena kufur nikmat. Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat. Dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut. Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan. Dan ada pelacur yang tampil jadi figur. Ada orang punya ilmu tapi tak paham. Ada yang paham tapi tak menjalankan. Ada yang pintar tapi membodohi. Ada yang bodoh tak tau diri. Ada orang beragama tapi tak berakhlak. Dan ada yang berakhlak tapi tak berTuhan. Lalu diantara semua itu dimanakah kau berada?” cobalah jawab pertannyaan itu? sebuah pertanyaan yang tentunya sangat gampang untuk kita jawab namun kita enggan menjawabnya. kenapa?, karena kita mengakui semua kebenaran yang diucapkan oleh sang Imam. namun seolah kita tidak sadar. dari pesan Imam Ali tersebut, kita bisa melihatnya pada potret kehidupan masa kini. bangsa kita yang tercinta ini telah banyak didirikan sekolah-sekolah hebat dan telah banyak mencetak alumni-lumni yang pintar namun Ada orang punya ilmu tapi tak paham. Ada yang paham tapi tak menjalankan. Ada yang pintar tapi membodohi. belum lagi tentang polemik pemerintah sekarang ini, berbagai macam kasus bergulir yang ditendang kesana-kemari namun tidak ada penyelasian sama sekali. kasus yang satu diungkit untuk menutupi kasus yang lainnya. dan yang lebih parah lagi bahwa negeri ini dijadikan sebagai dinasti politik. sekali lagi aku katakan : "AKU INGIN MELAWAN". saya muak dengan semua ini. namun sanggupkah aku? mampukah aku menerobos kokohnya benteng pertahanan mereka? aku ingin memporak-porandakan istana-istana mereka yang dihuni kaum-kaum munafik. mys

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sejarah Najd dan Hubungannya dengan Daulah 'Utsmaniyyah

17 April 2012   05:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:31 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dan inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia. Dan jangan kalian ikuti as-subul (bid’ah dan syahwat), karena (jalan-jalan itu) menyebabkan kalian tercerai berai dari jalan-Nya. Yang demikian itu Allah perintahkan kepada kalian, agar kalian bertakwa.” (Al-An’am: 153)

Dengan tercerai-berainya ini, karena meninggalkan tauhid dan Sunnah, yang kemudian diikuti ambisi masing-masing pihak dalam bentuk berbagai pemberontakan, akhirnya berujung pada hilangnya kekuatan dan kewibawaan mereka di hadapan musuh-musuh-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَأَطِيْعُوا اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَلاَ تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ

“Dan taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian.” (Al Anfal: 46)

Dan benar pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah menyatakan:

وَجُعِلَ الذِّلُّ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي

“Dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi pihak-pihak yang menyelisihi perintahku.” (HR. Ahmad) [9]

Jika boleh disimpulkan, bahwa keruntuhan Daulah ‘Utsmaniyyah disebabkan dua faktor utama:

1. Faktor kelemahan politik dan keamanan Daulah ‘Utsmaniyyah yang ditandai dengan:

a. Kekalahan dalam perang menghadapi kekuatan kafir Eropa sehingga terpaksa harus menandatangani perjanjian damai, sejak jauh hari sebelum lahirnya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu.

b. Banyaknya gerakan separatis di daerah yang ingin memisahkan diri dari kekuasaan Daulah ‘Utsmaniyyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun