Mohon tunggu...
ririn indriyani
ririn indriyani Mohon Tunggu... -

just ordinary, with a little bit more taste... sangat suka akan gerimis dan bintang dan amat menyukai objectivitas dalam segi apapun...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Koin Bertuah

20 Agustus 2010   04:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:52 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menjadi suatu sugesti tertentu di negri ANGIN bahwa jika akan memanen hasil panen mereka,mereka harus melakukan ritual khusus.

mereka pergi berbondong - bondong mendatangi kediaman KI SUMO untuk memberi sesajen kepada nya karena sdh membiarkan penduduk memanen hasil nya dengan luar biasa.Hal tersebut tidak ada kaitannya dengan jurus kanuragan KI SUMO namun hal ini lebih erat kaitannya dengan sebuah benda yang KI SUMO miliki yaitu sebuah koin bertuah yang sdh turun temurun di wariskan entah dari kakek buyut nya atau pun mungkin dari nenek moyang KI SUMO.

Tak peduli akan asal muasal koin tersebut namun para penduduk sudah terlanjur percaya akan kedigjayaan akan koin bertuah tersebut, koin tersebut sudah menjelma menjadi TUHAN dan mereka adalah hamba yang sejati.

Pergeseran sudah mulai mendatangi NEGRI ANGIN tersebut, ajaran Islam pun mulai masuk ke negri itu. Jalal adalah sosok pemuda pembawa ajaran yang dari negri timur tengah tersebut, JALAL mulai mengajarkan ke- ESAAN tentang tauhid mempercayai satu TUHAN.

Sang pemuda inipun mulai mengajarkan artinya bekerja keras, "ALLAH tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum tersebut tidak mau merubah nasib kaum itu sendiri" Jalal menegaskan panen mereka akan selalu baik apabila mereka mengusahakan yang terbaik, Hal tersbut menuai kecaman dari banyak pihak termasuk warga yang fanatik ataupun dari tetua adat di NEGRI tersebut.

Masa panen pun datang dan mereka mulai menjalankan apa yang di ajarkan oleh Jalal, tanpa mendatangi KI SUMO pun mereka tetap percaya diri dengan panen yang melimpah nanti nya, hanya saja yang mereka tidak ketahui adalah bahwa musim ini adalah musim paceklik kemarau berkepanjangan hama mulai menjangkit, alhasil panen mereka gagal.

Demi melihat panen yang gagal tersebut, para penduduk langsung menjerit sejdi-jadi nya mereka menganggap bahwa mereka telah murtad dan menyimpang dari TUHAN mereka sebelumnya, mereka lari berbondong - bondong menuju rumah KI SUMO untuk sujud kepada TUHAN lampau mereka.Ki SUMO pun dengan jumawa nya berseru " ALAM SUDAH MEMILIH TUHANNYA" lalu kenapa kalian justru mengabaikannya?

Para penduduk pun, secara mendadak berbalik arah  mereka mencari JALAL seorang utusan TUHAN palsu, mereka serentak mengusir JALAL dari negri tersebut,"Hai JALAL,kau yang membuat kami berpaling dari TUHAN kami dan memilih ajaran mu namun apa yang telah TUHAN mu perbuat kepada kami". JALAL pun angkat kaki dari negri tersebut

Sepeninggal JALAL dan ajarannya para penduduk pun senang akan kepastian yang akan mereka nanti kedigjayaan KOIN BERTUAH sudah membayang di pelupuk mata mereka, hasil panen yang berlimpah, mereka menahan euforia mereka yang mereka akan luapkan pada saat panen tiba. Namun, ada satu hal yang mereka tidak ketahui bahwa musim paceklik belum berlalu, kali ini pun, mereka gagal. Mereka pun tdk tahu mana yang harus di percayai, akhir nya para penduduk meninggalkan negri tersebut, sebagaian mereka pergi ke negri tetangga namun sebagaian dari mereka pergi ke negri sebrang untuk menggantung kan nasib mereka.

Tinggal lah, KI SUMO dan koin bertuah nya seorang diri di negri ANGIN tersebut. KI SUMO percaya bahwa koin milik leluhur nya tidak mungkin kehilangan kedigjayaannya. KI SUMO mulai menggarap sawah dengan sisa bibit dan sisa tenaga yang Ia miliki, tak selang beberapa lama, hasil yang IA tanam sudah mulai tampak, panen berlimpah, negri angin subur.IA Sujud bersimpuh di hadapan koin bertuah tersebut, "KAU tidak meninggalkanku.."

Beberapa pengungsi yang berasal dari NEGRI ANGIN mulai becocok tanam di NEGRI SURYA ternyata mereka menemukan sosok yang mereka kenal yaitu JALAL sosok pemuda sholeh yang dahulu mereka usir, di NEGRI SURYA ternyata JALAL berhasil memberi pengaruh baik kepada penduduk negri tersebut, JALAL belajar menghadapi masa paceklik, hal ini terbukti bahwa panen mereka melimpah ruah, para penduduk tersebut berseru " Sungguh kami benar-benar manusia merugi yang mengabaikan ajaran -mu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun