Sore itu, jantungku berdegup kencang tak beraturanÂ
Hanya melihat selembar foto yang tak sengaja ku pandangÂ
Ada rasa yang terus membuncah di dadaÂ
Pada sebuah kursi kayu aku mengakuÂ
Walau sedikit ragu, namun aku akan mengakuÂ
Dia adalah orangnyaÂ
Ingin rasanya berlari menemuinyaÂ
Pada ribuan kilometer yang tak sanggup ku jalaniÂ
Bukan karena kakiku yang lumpuh, atau lidahku yang keluhÂ
Sore itu, pada sebuah kursi kayu aku mengaduÂ
Tuhan, bisakah ... ?Â
Atau matikan saja rasa iniÂ
Walaupun rasanya sungguh menyenangkanÂ
Seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutkuÂ
Pada sebuah kursi kayu, sore itu ....
Aku ingin mendengar suaranya, sekali saja ...Â
Meski hanya dalam mimpiÂ
Tuhan, bisakah .... ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H