" Oh oke mas, maaf ya ngerepotin. Ini saya bawa sendiri aja semuanya, mas boleh letakan aja makanan saya di meja itu ... " ucapku berusaha sesopan mungkin pada mas barista. Mas barista itu mengangguk, aku mengekor di belakangnya.
" Terimakasih ya mas .... " ucapku, setelah mas barista itu turun dari tangga, tak lama gerombolan gadis belia datang menghampiri cowok gondrong dengan muka tengil itu.
" Kak Rein, maaf ya telat ! Maaf banget kak ! Tadi kita harus les dulu di sekolah, biasalah. Deket-deket ujian, harus belajar dulu ! " celetuk salah satu cewek berseragam putih abu-abu, nampaknya ia lumayan cukup dekat dengan si cowok gondrong, karena dia langsung duduk di samping cowok, yang dipangil Rein itu. Sementara anak SMA yang lain, duduk mengelilingi Rein dan si (yang nampaknya) ketua genk mereka. Ku perhatikan, gadis itu berkulit seputih susu, wajahnya cantik sekali, dan nampak terlihat sempurna, dengan rambut panjang terurai sebahunya.
" It's ok. Yasudah yuk, langsung mulai latihan " entah kenapa, suara cowok tengil itu terdengar lebih bersahabat dan hangat. Ia melipat kedua lengan panjangnya, dan mulai menyetel lagu hiphop dari handphonenya. Si cowok mengambil posisi paling depan, sementara si ketua genk cewek dan anggotanya mengekor di belakang. Aku mengerutkan kening, hah ? Mereka ngedance ?. Alunan musik hiphop terdengar di lantai dua, mereka asing ngedance tanpa mempedulikan wajah keherananku. Namun ku akui, si cowok tengil ini terlihat lincah saat melakukan gerakan dance, dan wajahnya terlihat bahagia ketika ia sedang dance, sesekali ia memberikan instruktur sederhana kepada si ketua genk cewek dan anggotanya. Entah apa yang membuatku tak bisa melepaskan pandangan dari gerakan dance cowok itu. Ia terlihat keren membuat gerakan demi gerakan, sambil memperhatikan gerakan anak SMA yang ada di belakangnya, dari cermin kaca.
Entah mungkin sekitar 15 menitan, aku berhasil dibius oleh gerakan dance si cowok tengil dan cewek SMA yang ada di belakangnya. Wajah cowok itu terlihat sumringah sambil tertawa-tawa, reflek aku tersenyum melihat ia tersenyum di depan cermin. Ia terlihat asik menikmati dunianya, tiba-tiba cowok ini mengingatkanku tentang sesuatu hal yang kusukai, semasa aku masih SMP dulu. Ya, hujan .... Rain, nama cowok tengil itu Rein, hampir sama dengan sesuatu yang kusukai dulu --- rain. Tiba-tiba jantungku berdegup kencang tak karuan, perasaan apa ini ?
Hai, terimakasih sudah membaca cerita bersambungku ^_^Â
Yuk saling bertemanÂ
follow instagramku @rr.isyamirahim
atau wattpadku di isyamirahimÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI