Debaran jantung yang semakin tak berirama
Senyum bercampur lebur dengan tetesan air mata
Gaun sakral berhiaskan gemerlap harapan
Cincin yang melingkar sebagai pengingat
Berjanji sehidup semati, tanpa ada orang ketiga
Surga untuk tuan putri, katanya seperti itu
Namun setelah tiga puluh hari tinggal di kapal yang sama
Sang nahkoda perlahan menenggelamkan kapalnya
Perlahan demi perlahan, kapal akan karam
Malaikat dengan wajah kelelahan, hanya bisa diam membisu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!