Mohon tunggu...
Rr.Isyamirahim
Rr.Isyamirahim Mohon Tunggu... Penulis - Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Guru sejak 2011 Penulis sejak 2022

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kosong

11 Mei 2022   22:35 Diperbarui: 11 Mei 2022   22:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi foto dari pexels.com/Anastasiia Shevchenko

Sepasang bola mata yang indah, namun kosong

Wajah yang putih, namun pucat

Rambut yang terurai berantakan

Manusia tanpa ekspresi

Mengenggam jari-jemari, mengecup perlahan di dahi

Darah sudah habis bersamaan dengan teriakan kesakitan

Seorang anak manusia lahir di dunia fana

Mungil tanpa busana

Dikekap erat oleh alam semesta

Sayang, belum sempat mendengar tangisnya

Ya memang toh, manusia tidak ada yang abadi

Namun apa daya, semakin ingin ia bertahan

Semakin perih rasanya

Bersamaan dengan itu, akal sehatnya semakin meraung-raung

Pergi bersama si buah hati ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun