Semakin gencarnya tindak premanisme yang dilakukan oleh Debt Collector Bank membuat kami berusaha terus melakukan sosialisasi Group Tolak Bayar Kartu Kredit di Facebook.Praktek-praktek tak sedap ini harus segera dihentikan walaupun kelihatannya Bank Indonesia sebagai Monitoring Bank di Indonesia ter- indikasi melakukan pembiaran hal ini berlangsung terus dan seperti tidak peduli terhadap komplain-komplain yang timbul,atau mungkin Bank Indonesia diuntungkan dengan keadaan ini ?!entahlah...
Terus terang keadaan ini (tindak premanisme) semestinya tidak terjadi jika saja Usaha High Risk yang mereka jalankan dapat diperkecil tingkat resikonya dengan memilih siapa yang sepatutnya mendapat kemudahan memakai kartu-kartu yang mereka produksi atau siapa saja yang bisa mendapat kucuran dana dari Kredit Tanpa Agunan yang dikeluarkan.Sosialisasi harus terus menerus digulirkan agar kredit macet tidak terjadi.Banyak pemegang kartu kredit (KK) belum mengerti bahwa memiliki KK bukanlah tambahan uang untuk lebih konsumtif tapi lebih kepada kemudahan untuk melakukan pembayaran. Jangan sampai pemegang KK hanya berpikir sederhana,membeli barang hanya perlu menggesek kartu saja tapi berpikir ulang karena sebenarnya ketika membeli barang tersebut mereka bukan saja harus membayar harga barang tapi juga membayar bunga jika yang dibayarankan hanya Minimum payment, wah...bisa bahaya nanti.penyesalan akan berlangsung panjang ketika menyadari bahwa barang-barang yang dibelipun ternyata bukanlah barang-barang yang mereka butuhkan.
Masa-masa sulit membayar KK adalah masa-masa neraka kata pengguna kartu,hidup menjadi tidak tenang...makan tak enak tidur tak nyenyak (terngiyang-ngiyang suara kasar sang debt coll juga wajah bengis mereka),telphone rumah,handphone,telp kantor,saudara yang tidak tinggal seruamah,teman kantor,tetangga semua membuat rasa malu tidak dapat dihindari dan tak terpikirkan sebelumnya.mulail juga penyakit yang tiba-tiba menyerang dari sakit maag hingga migrain akan meningkat menjadi jatungan.
Apa yang harus dilakukan jika hal-hal diatas terjadi...?! tenang saja,mudah-mudahan tips ini dapat membuat anda sedikit tenang :
1. Tetap terima telphone mereka (collector) secara baik,cerita anda sedang kesulitan keuangan jika mereka bicara kasar,tutup saja telphone anda
2. Terima kedatangan debt collector jika mereka bersikap sopan,berteriak dan minta pertolongan jika tindak kasar mereka mulai terjadi
3. Segera lapor polisi terdekat dengan menberi nama collector,nama bank juga nama perusahaan tempat collector tersebut bernaung
4. Datang ke bank dan mintalah keringanan,hapus bunga,bayar dengan cara mencicil sesuai kemampu an jika pembayaran tidak terlalu besar,bayarlah lunas.minta Surat Lunas saat itu juga,pakai surat pernyataan dari mereka jika surat lunas tidak dapat keluar hari itu karena (biasanya) banyak alasan mereka keluarkan untuk yang satu ini
5. Jangan mau jika mereka meminta anda untuk membayar satu bulan dulu,baru akan dihitung ulang
6. Hubungi dan mari bicara dengan kami Problem Solver (myprosov) :
E-mail           : myprosov@yahoo.co.id
Telp / Fax      : 021- 8591 1717
Hotline           : 021 - 684 76 242 / SMS : 021 - 935 66 035
Salam Prosov,
Yanti Supratman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H