Dalam filosofi kepemimpinan, kita mengenal istilah 'ready to lead and ready to be led' (siap memimpin dan siap dipimpin). Filosofi kepemimpinan ini menyiratkan bahwa sesungguhnya seorang pemimpin juga adalah seorang pembelajar di mana pun mereka berada.
Jika melihat sosok Prabowo Subianto, kita akan menemukan filosofi itu dalam tindak tanduknya. Terutama ketika menjadi pejabat eksekutif. Lihatlah, di saat Prabowo menjadi Menteri Pertahanan RI, ia tak tanggung-tanggung mencurahkan seluruh pikiran dan tenaganya untuk kebaikan Indonesia masa depan.
Hasilnya, kini pertahanan Indonesia, perlahan tapi pasti, mengalami kemajuan. Dari tangan kepemimpinannya, Prabowo banyak memberikan trobosan-trobosan kebijakan untuk pertahanan Indonesia. Seperti membangun kerja sama antar negara, hingga melakukan modernisasi alutsista TNI.
Sikap ini, sangat jarang dimiliki oleh sebagian pemimpin-pemimpin kita di Indonesia. Jika melihat karakter dari kepmimpinannya, Prabowo sesungguhnya menerapkan karakter kepemimpinan TNI.
Dalam bukunya "Kepemimpinan Militer", Prabowo menyebut ada 11 asas kepemimpinan TNI yaitu taqwa, ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, waspada purba wisesa, ambeg parama arta, prasaja, satya, gemi nastiti, belaka dan legawa.
Tak hanya dalam ucapan, asas kepemimpinan itu nampaknya diimplementasikan oleh Menhan Prabowo. Baik sebagai pejabat maupun dalam kehidupan sehari-hari. Prabowo adalah sosok pemimpin yang mau menerima pendapat yang berbeda, toleran, tenggang rasa, rendah hati, dan mengedepankan gotong royong.
Kepribadiannya sebagai sosok leader, membawa Prabowo Subianto sebagai pemimpin yang punya kesan tersendiri di hati masyarakat. Terlihat dari survei Indonesia Survey Center (ISC), tingkat kesukaan publik kepadanya mencapai 89,7 persen. Teratas dibandingkan Capres lainnya.
Banyak yang mengira, tingginya elektabilitas Menhan Prabowo sebagai Capres RI 2024, karena kedekatannya dengan Presiden Jokowi. Memang, kedekatan tersebut menjadi salah satu pendobrak elektabilitasnya. Namun sesungguhnya, lebih dari itu.
Prabowo mencerminkan kepada kita bahwa dirinya betul-betul berpegang teguh pada prinsipnya, 'ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani', menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan, juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat, memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Oleh karena itu, karakter tersebut membuatnya banyak didukung oleh berbagai elemen masyarakat. - Survei LSI (Lembaga Survei Indonesia) beberapa waktu lalu, menempatkan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) RI 2024 yang paling potensial. Dalam survei ini, Prabowo mendapat suara dukungan sebesar 30 persen.