Kontestasi politik jelang Pemilihan Umum Presiden 2024 mendatang sejatinya sudah dimulai sejak beberapa tokoh telah mendeklarasikan tokoh yang diusung untuk menjadi calon presiden.
Dari sisi partai, mulai munculnya koalisi-koalisi untuk memperbesar kekuatan dan pemetaan strategi demi pemenangan pertempuran.
Prabowo Subianto dari Gerindra, Anies Baswedan dari Nasdem, Puan Maharani atau Ganjar Pranowo yang belum kunjung di pilih oleh PDI-P. Sedangkan Airlangga Hartanto masih berada titik bias belum ada support sepenuhnya dari Golkar.
PAN dengan Zulkifli Hasan, namun elektabilitasnya berada di nilai rendah, disusul partai lainnya yang belum mencalonkan jagoannya. Di sisi lain, ada juga partai yang memang sudah cukup puas berkoalisi dan mengambil kursi cawapres dengan mendukung calon dari partai lain, seperti PKS, Demokrat atau bahkan PPP.
Lalu masyarakat bertanya-tanya, sebenarnya siapakah yang tepat untuk menjadi pemimpin negeri ini selama 5 tahun ke depan? Akankah rangkaian masalah yang dialami rakyat dapat diberikan solusi, atau justru mendapatkan masalah yang lebih berat?
Akankah korupsi, kolusi, nepotisme dapat diberantas dengan pemimpin baru? Mungkin itu menjadi salah satu pertanyaan fundamental di hati rakyat melihat kasus di negeri tercinta tak kunjung selesai, bahkan korupsi semakin terbuka hingga pejabat yang suka memamerkan kekayaan di tengah rakyat merasakan penderitaan.
Lalu kita mulai dari Tokoh Prabowo Subianto? Mengapa harus Prabowo?
Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini bukan lagi wajah baru bagi masyarakat karena memang Prabowo selain dari kiprahnya sebagai Menteri juga ia seorang ketua umum dari partai Gerindra.
Belum lagi media turut memberitakan kegiatannya melalui sosial dan olahraga yang menjadi hobi Prabowo. Seperti beberapa kali mendukung dan membiayai atlet untuk kejuaraan internasional, dukungan dari organisasi masyarakat, tani, kebun hingga urusan dunia perhewanan.
Ada beberapa hal yang penulis dapat sampaikan mengapa Prabowo, pilihan penulis satu satunya yang dapat meneruskan pemerintahan Joko Widodo.
1. Prabowo Subianto Tahu Masalah Rakyat
Seperti yang penulis sampaikan di atas, Prabowo bukan wajah baru di dunia perpolitikan. Ia mendirikan partai Gerindra dan menjadi ketua umum hingga saat ini. Jangan heran jika setiap permasalahan rakyat, ia merespon aktif lewat partainya dan arahannya kepada para kader.
Selain itu, Prabowo juga seorang nasionalis, prajurit, dan seorang Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi.
Sebagaimana yang kita ikuti di media, bahwa Jokowi kerap membawa Prabowo Subianto dalam setiap kegiatan kepresidenan dan terjun langsung ke rakyat.
Dari gestur tersebut menunjukkan bahwa memang Jokowi sebagai presiden tidak bisa memilih secara vulgar, tapi secara intrik dan gestur menngajarkan Prabowo untuk mengetahui problematika rakyat.
2. Prabowo Prajurit, Hanya Satu Tujuan, Yaitu Mengabdi
Sebagaimana didikan seorang anak bangsa menjadi prajurit. Siap mati dan siap mengabdikan diri bahkan seumur hidup untuk bangsa dan negara.
Begitu lah penulis lihat di diri Prabowo. Sejak awal masuk di dunia tentara, hingga saat ini Prabowo terus bergerak dalam pengabdiannya.
Tapi bukan tidak mungkin, banyak juga masalah, pro kontra yang dia alami dan dirasakan masyarakat.
Tapi jika ditelusuri secara seksama, berbeda dari tokoh lainnya yang masih mengejar citra dan melakukan pencitraan. Justru Prabowo cenderung pasif secara aktifitas politik dan aktif di Kementerian Pertahanan dan sibuk mengurusi PR dari Jokowi.
Jika memang ingin mengalahkan lawan, seharusnya Prabowo sudah harus nyolong start untuk memuluskan tujuannya. Justru dia memilih untuk fokus menyelesaikan setiap tugas sebagai Menteri.
3. Dari Prabowo, Politik Lebih Stabil.
Masyarakat Indonesia tentu paham cara prajurit memimpin. Cenderung tegas, tidak memble ataupun goyah dengan tekanan lawan politik ataupun oposisi.
Hal tersebut kita rasakan pada zaman orde baru, semua harus tertib, semua harus ada aturannya. Bukan berarti Prabowo akan seperti Suharto. Karena kita tahu Prabowo justru sosok yang suka guyon dan humoris.
Tapi skema pemerintah dengan gaya yang tegas membuat rakyat percaya bahwa setiap keputusan pemerintah dan mengawal negara harus dengan pemimpin yang kokoh.
4. Melanjutkan PR dari Pemerintah Jokowi, Bukan Mengulang dari Zero.
Sebagaimana berganti kepemimpinan, maka kebijakan akan berubah. Apalagi jika memang pemimpin baru kontra atau secara politik sangat bersebrangan. Maka jangan heran, jika justru setiap kebijakan yang sudah dilakukan, akan dihentikan.
Setiap fondasi yang belum selesai dibangun, dihentikan. Maka dari itulah Prabowo Subianto yang dinilai layak dapat melanjutkan sisi positif yang menjadi PR pemerintah baru.
5. Prabowo Tahu Detail Problem Indonesia
Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo langsung bergerak dan memberikan trobosan baru terkait pertahanan nasional.
Pembaharuan alutsista dan modernisasi tentara menjadi salah satu kinerja positif dan apresiasi dari Prabowo Subianto.
Prabowo tahu, bahwa pertahanan negara yang kuat memunculkan kedaulatan dan sistem politik yang lebih kokoh dengan negara lain. Sebagaimana Amerika yang memiliki sistem pertahanan yang kuat di dunia, maka ekonomi pun justru mengikuti.
Banyak yang justru tidak melihat dari sisi tersebut. Bukan soal pertahanan saja, Prabowo juga dilibatkan oleh Joko Widodo untuk fokus pada kedaulatan pangan lewat program pemerintah di bawah PR dari Prabowo Subianto.
Joko Widodo tahu, bahwa akan selaras jika pertahanan kuat dengan pangan nasional yang berdikari. Dan sosok Prabowo lah yang dijadikan partner, bukan Menteri lain ataupun yang justru berkaitan, seperti Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
