Gelombang modernisasi teknologi dan globalisasi yang tak terkendali kerap kali mempengaruhi lingkungan hidup kita. Gelombang tersebut kemudian memunculkan berbagai macam fenomena-fenomena alam yang tak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya. Fenomena tersebut bisa berupa, penyakit-penyakit baru yang sebelumnya tidak ada, seperti  fenomena Covid-19 dan ancaman virus serupa lainnya.
Seperti kita ketahui, dua tahun belakangan ini, dunia dihadapkan dengan fenomena Covid-19 yang banyak mempengaruhi bahkan mengancam segala aspek kehidupan. Indonesia menjadi salah satu negara yang juga terkena dampak dari virus tersebut.
Ancaman yang bersifat biologis inilah yang kemudian menginisiasi Fakultas Kedokteran di Universitas Pertahanan (Unhan) yang berada di bawah Kementerian Pertahanan. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto saat menerima kunjungan dan bertemu dengan para dekan dan dosen Unhan di Kemhan pada (4/1/2023) yang lalu.
Pikirannya yang visioner, membuat Prabowo mencoba mengantisipasi akan adanya bahaya dan ancaman biologis lainnya, sehingga ia menginisiasi beberapa fakultas penting di Unhan seperti  kedokteran, farmasi, teknik, dan MIPA.
"Pendirian fakultas baru di Unhan, seperti kedokteran, farmasi, teknik, dan MIPA itu karena kita mengantisipasi dan melihat perkembangan ancaman terhadap bangsa," kata Prabowo.
"Kita lihat ancaman biologis. Kita juga merasakan virus yang melanda, mulai dari virus yang macem-macem, kemudian SARS dan Avian Influenza (flu burung) yang mengancam kehidupan kita, peternakan kita, ekonomi kita," imbuhnya.
Cita-cita PrabowoÂ
Selain untuk mengantisipasi ancaman biologis, pendirian beberapa fakultas penting di Unhan ini juga tak terlepas dari keinginan dan cita-cita Prabowo, agar Indonesia mampu memproduksi dan menciptakan obat sendiri, sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor obat-obatan dari luar negeri.
Perhatian terhadap dunia kesehatan memang menjadi salah satu aspek penting dalam pembangunan SDM sebuah negara. Hal ini, dalam pengamatan penulis, mampu dibaca oleh Prabowo dengan baik saat dirinya diberi kesempatan menjadi Menteri Pertahanan RI.
"Kenapa farmasi? sampai hari ini kita tidak bisa bikin obat. Negara keempat terbesar di dunia, ekonomi ke-16 G20, obatnya semua impor. Hampir semua. Parasetamol, bahan bakunya impor. Obat sakit kepala, belum lagi obat malaria," ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, pendirian fakultas tersebut merupakan rencana jangka panjang pemerintah untuk menyiapkan SDM yang cakap dan andal dalam bidang kesehatan. Para mahasiswa yang belajar di Unhan ini, nantinya diharapkan mampu menjadi komponen pertahanan negara yang dapat membantu dalam operasi militer selain perang (OMSP) menghadapi berbagai macam ancaman wabah penyakit.
"Saya melihat Unhan ini strategis dan bisa kita jadikan aset. Kita cari anak terpintar dan terbaik, tanpa melihat latar belakang orang tua, ras, suku, dan agama. Putra putri terbaik bangsa," kata Prabowo.
Sebagai seorang pemimpin, Prabowo memang sosok yang dinilai memiliki pandangan yang cukup visioner terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Salah satu perhatian yang sangat maju adalah membangun SDM Indonesia yang kuat. Perhatian tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk investasi pendidikan jangka panjang seperti pendirian S-1 Unhan ini.
Selain itu, Prabowo juga banyak memberikan beasiswa-beasiswa dalam bidang pertahanan kepada anak-anak bangsa untuk belajar ke luar negeri. Sehingga, nantinya mereka diharapkan mampu berkontribusi untuk kepentingan negara dan bangsa.
Untuk sekedar informasi, sejak 2020, kampus Unhan di bawah Kemhan ini mulai memiliki jenjang pendidikan S-1 dengan empat fakultas. Yaitu, Fakultas Kedokteran Militer, Fakultas Farmasi Militer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Militer, serta Fakultas Teknik Militer.
Pendirian S-1 Unhan merupakan inisiasi dan arahan Prabowo saat awal menjabat sebagai Menhan. Prabowo berharap, mahasiswa Unhan dapat menjadi komunitas pertahanan negara dengan SDM yang unggul dan maju di bidang pertahanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H