"Tidak ada gunanya kita ribut, saya tidak mau jadi presiden di atas perpecahan bangsa Indonesia. Saya bergabung demi merah putih dan itulah hasil kita terjadi perdamaian dan kesejukan, terjadi keutuhan, itu yang tidak disukai bangsa lain melihat Indonesia," tegas Prabowo.
Dalam wawancaranya bersama MNCnews beberapa hari yang lalu, Prabowo juga mengaku menjadi pengagum dari Presiden Amerika Serikat ke-16 yaitu Abraham Lincoln. Baginya sosok Lincoln ini sosok pemimpin yang mampu berteman baik dengan siapapun termasuk lawan politiknya.
"Kenapa kita tidak bekerja sama untuk yang kita cintai bersama, ini menjadi satu sikap yang luar biasa 'I know you don't like me, and I don't like you, but I know you love USA, why don't we work together'? Ini kata Abraham Lincoln," ujar Prabowo.
Dari sinilah kita bisa melihat sosok Prabowo sebagai seorang negarawan. Ia tak sering menggaungkan semboyan 'NKRI harga mati' seperti digaungkan banyak elit-elit pada umumnya. Namun, ia nampak lebih memilih mengimplementasikan semboyan itu dalam prilaku dan tindakan politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H