Mohon tunggu...
Muhammad Yoda Arbansya
Muhammad Yoda Arbansya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selalu ingin tau dan mempelajari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merantau di Jakarta: Ra'uf dan Mimpi Besarnya

8 Desember 2024   15:03 Diperbarui: 8 Desember 2024   15:31 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu malam yang tenang, saya Muhammad Yoda Arbansya, seorang mahasiswa dari Bandung, mendapat kesempatan berharga untuk mewawancarai Ra'uf Albana. Sosok Ra'uf adalah refleksi anak muda yang penuh semangat, gigih, dan memiliki tujuan hidup yang jelas. Dalam wawancara ini, ia berbagi kisah hidupnya, mulai dari masa kuliah hingga perjalanan kariernya, serta rencana besarnya untuk masa depan.

"Nama saya Ra'uf Albana, umur saya sekarang 23 tahun, asli orang Palembang. Saat ini, saya tinggal di Jakarta, tepatnya di Jakarta Pusat," ujar Ra'uf membuka percakapan. Suaranya yang tenang tetapi penuh percaya diri mencerminkan kepribadian yang matang. Bagi pemuda asal daerah seperti Ra'up, tinggal di ibu kota adalah langkah besar yang membutuhkan keberanian dan adaptasi.

Kehidupan di Palembang telah membentuk karakter Ra'uf sebagai seseorang yang menghargai nilai-nilai keluarga dan komunitas. Ia menyebutkan bahwa kedekatan dengan keluarga adalah salah satu aspek yang selalu ia rindukan dari kampung halamannya. Namun, dorongan untuk berkembang membawa dirinya melanjutkan pendidikan di Bandung, kota yang dikenal sebagai pusat kreativitas dan pendidikan.

Setelah menjalani berbagai pengalaman dari Palembang, Bandung, hingga Jakarta, Ra'up Albana merasa bahwa hidupnya adalah serangkaian babak yang saling berkaitan. Setiap tempat yang ia singgahi memberi warna baru dalam perjalanannya, membentuk karakter yang lebih matang dan visi yang semakin tajam.

Namun, ketika rutinitas pekerjaan di Jakarta mulai terasa akrab, Ra'uf sadar bahwa hatinya belum sepenuhnya tenang. Ada sesuatu yang terus memanggilnya, sebuah suara kecil di sudut pikirannya yang selalu mengingatkan asalnya. Kota Palembang, dengan segala kesederhanaannya, adalah tempat yang tak pernah lepas dari pikirannya.

Ra'uf lahir dan tumbuh di Palembang, kota yang kaya akan budaya dan nilai-nilai kekeluargaan. Dalam ingatannya, masa kecilnya dipenuhi oleh tawa bersama keluarga besar, hangatnya masakan ibu, dan cerita rakyat yang diceritakan oleh kakeknya. "Keluarga adalah segalanya," begitu prinsip yang selalu ia pegang erat dalam hidupnya.

Jakarta memang memberikan peluang besar. Sebagai seorang videografer dan editor untuk sebuah perusahaan ritel komputer ternama, Ra'uf mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan teknisnya. Ia bekerja di balik layar, menciptakan konten-konten kreatif yang menjadi bagian penting dari strategi pemasaran perusahaan.

Namun, di sela-sela kesibukan, ada saat-saat di mana Ra'uf duduk di sudut kamar kosnya yang sempit, memandangi foto-foto masa kecilnya. Foto-foto itu mengingatkannya pada jalan-jalan kampung yang lengang, suara gemerisik pohon kelapa, dan aroma masakan ibu yang selalu membuatnya rindu.

Namun, di balik kenyamanan itu, Ra'uf memiliki impian yang membara. Ia ingin melihat dunia lebih luas, melampaui batas kampung halamannya. Dari kecil, ia sudah tertarik pada seni visual, khususnya fotografi dan videografi. Dengan kamera sederhana pemberian ayahnya, Ra'up sering memotret aktivitas sehari-hari di sekitar kampungnya, menangkap momen-momen kecil yang sering luput dari perhatian orang lain.

Saya tertegun sejenak, membayangkan perjalanan seorang pemuda dari Palembang yang kini mengarungi kehidupan keras di ibu kota. Sebagai anak muda dari daerah, merantau adalah langkah besar yang sering kali penuh dengan tantangan. Apa yang membuatnya memutuskan untuk meninggalkan kenyamanan kampung halamannya? Pertanyaan itu menggantung di pikiran saya, menunggu untuk dijawab saat wawancara kami berlanjut.

Selepas SMA, Ra'uf melanjutkan pendidikannya ke Bandung, kota yang terkenal sebagai pusat pendidikan dan kreativitas. Keputusan ini bukanlah hal yang mudah. Ia harus meninggalkan keluarganya dan belajar hidup mandiri di kota yang baru. Namun, semangatnya untuk belajar dan berkembang membuatnya yakin bahwa ini adalah langkah yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun