Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suka Replay 1988 Hingga BTS Memudahkan Belajar Bahasa Korea

2 Februari 2025   09:15 Diperbarui: 2 Februari 2025   09:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari google & editing via Canva

Masih amat hangat diingatan, pertama kali nonton drama Korea. Saat itu saya baru masuk kuliah tepatnya semester satu di tahun 2013-an. Drama Korea yang pertama kali ditonton yaitu Replay 1988 dan nggak nyangka bakalan dibuat suka banget sama drakor yang satu ini. 

Tingkah polah anak remaja dengan latar jadul, meski di Indonesia tidak mengalami memakai briket entah kenapa cerita drakor satu ini sangat menghangatkan hati. Mulai dari persahabatan, sahabat jadi cinta, cinta segitiga, keakraban antar tetangga, kebaikan antar tetangga. Sesi saling antar makanan aku ingat betul saat masih SD sempat alami momen kayak gitu. 

Meski beberapa orang bilang drakor ini agak membosankan, nyatanya aku malah jatuh hati bahkan sudah berkali-kali nonton ulang. Takjub sama Kim Jung Hwan sebagai second lead yang sangat memukau aku selaku penggemar. Cowok cool yang aslinya melow serta hangat banget ya ampun. Apalagi pas momen nunggu Doek Sun, pulang dari perpustakaan atau pura-pura benerin tali sepatu biar bisa berangkat bareng. 

Dari google & editing via Canva
Dari google & editing via Canva

Cerita anak remaja hingga bahasan terkait kondisi ekonomi dan pekerjaan orang tua. Beneran komplit. Dilengkapi dengan visual yang epic serta soundtrack yang selalu terngiang-ngiang. 

Sejak saat itu, sebenernya ada niatan buat mempelajari bahasa Korea. Namun berhubung aku kerja sambil kuliah jadi skala prioritas ya bisa ngikutin pembelajaran di kampus secara maksimal. Secara baru aja kasih tantangan ke diri switch jurusan. SMK ambil Akuntansi dan kuliah S1 ambil jurusan Sistem Informasi, asli jetlag banget. 

Kala itu, nonton drakor semacam hiburan saja. Menghilangkan lelah dan letih menjalani dua peran. Hingga lumayan familiar dengan beberapa kata yang sering mereka ucapkan. 

Setelah selesai mengulang Drama Korea Replay 1988, ku coba iseng nonton Princes Hours sebuah drakor bertema kerajaan dengan nuansa jadul. Ternyata jalan ceritanya lucu, menarik dan menghibur. Sesekali sampai saat ini Replay 1988 dan Princes Hours suka ku tonton ulang. 

Ketika kuliah sudah lulus, full fokus bekerja Bogor-Jakarta. Membuatku harus kreatif menyiasati momen berangkat dan pulang kerja supaya tidak bosan. Maka nonton drama Korea jadi salah satu pilihan menarik. Kalau di total dalam sehari bisa habiskan 3-4 jam untuk pergi dan pulang (dari rumah ke kantor dan sebaliknya). 

Hingga hadirlah beberapa drama Korea favorit.

Dari google di edit pada canva
Dari google di edit pada canva

Kurang lebih hingga saat ini drama Korea bahkan film pendek Korea yang ku sukai ada di poster. Mulai dari: Replay 1988, Princes Hours, Moon Lovers (Scarlett Heart Ryeo), Jirisan, Hospital Playlist & Film mba Kim Tae Ri - Little Forest.

Jirisan, bikin aku kembali mengenang masa-masa suka naik gunung. Walaupun naik gunungnya baru di Jawa Barat. Nonton drakor satu itu bikin seru, tegang dan merasa bersyukur ternyata gunung di Jawa Barat lebih ramah. Juga belajar terkait pertolongan pertama dan usaha tim penjaga gunung jika ada kejadian-kejadian di luar kendali mereka. 

Hospital Playlist, bikin enjoy dan betah dengan looks para pemain yang ganteng-ganteng serta cantik. Jalan cerita pun sangat kaya, hingga sountrack lagu yang mengiringi drakor oke semua. 

Moon Lovers, jujur ini drakor yang endingnya masih terasa ngegantung banget. Tragis dan beneran banyak hal-hal diluar perkiraan. Akan tetapi sangat menyentuh hati, bikin mewek banget. 

Little Forest, sebuah film yang bikin penonton serasa diajak healing. Beneran menenangkan dan seru melihat pemeran utama memasak makanan dari bahan seadanya. Serta sepakat kalau tanah kelahiran selalu jadi tempat yang nyaman buat pulang. Setidaknya bertemu sahabat masa kecil dan kenangan manis lainnya.

Dari drakor favorit, ternyata berlanjut ke BTS. Bermula dari mendengarkan opening piala dunia yang dibawakan sama Jungkook BTS. Kemudian iseng dengerin lagu boy group Korea satu ini dan wow banyak lagu yang malah jadi favorit. Salah satu boy group yang hits banget karena positive vibes.  

Iseng ikutan event "Self Love" Yang diadakan sama komunitas pencinta BTS (Army) dan membawa aku mendapatkan album J-Hope On The Street. Sungguh hoki. 

Jadilah pas hadiah datang, sering dengarkan lagu J-Hope dan fix saat ini jadi Bias J-Hope walau awalnya sempat jadi bias Jungkook. Tapi tetap sih keduanya memang keren dan inspiratif sekali. 

Sempat baca buku tentang mereka juga, pinjam dari teman. Boy group satu ini beneran mencerminkan pemuda gigih yang bertalenta serta ber-attitude. 

Screenshoot dari WA
Screenshoot dari WA

Kemudian Desember lalu, dapat juga tiket buat datang ke Bstarverse di mall Taman Anggrek jalur giveaway dari salah satu media besar. Dapat freebies foto card J-Hope, pin dan lainnya. Ketemu para army dan sharing hal-hal bermanfaat. 

Sungguh merasa selalu beruntung kalau terkait BTS. Seolah semesta merestui kalau aku suka boy group satu ini. Berhubung sering banget nonton drama Korea dan dengerin lagu BTS. Lumrah jika mulai ingin mempelajari bahasa Korea secara lebih fokus. 

Sekilas Tentang Usaha Belajar Bahasa Korea

Januari 2024, sempat ikutan kelas via zoom yaitu kelas belajar bahasa Korea untuk pemula. Di kelas tersebut lebih diperkenalkan sama bahasa keseharian dan cara pengucapan. Pengajarnya sangat ramah dan selalu menjawab pertanyaan peserta. 

Setelah itu sempat gabung ke beberapa WAG untuk sharing session bahasa Korea dalam keseharian. Bahkan sempat juga ada kopdar namun saat itu saya berhalangan hadir.

Nah, kalau kemampuan bahasa Korea ku saat ini seperti apa? Masih belum mahir bahkan lebih bisa bahasa keseharian saja seperti sapaan dan obrolan informal. Kalau penulisan huruf malah belum sempat belajar. Beberapa waktu ada salah satu teman ngajak les bahasa Korea, belum ku iya kan karena masih cari momen yang pas. Kalau bisa untuk les ini harapannya les secara offline. Jadi bisa berlatih percakapan (ngobrol) secara langsung dan belajar menulis tulisan hangeul. 

Sepintas aku cukup optimis bisa mempelajari kepenulisan bahasa Korea karena semasa SMK pernah belajar menulis huruf kanji yang super duper sulit buatku. Intinya sih kalau sudah jatuh hati sama drakor dan boy group, akan lebih maksimal jika bisa berbahasa dan menulis tulisan Korea. Sehingga, jika suatu hari berkesempatan untuk berkunjung dan jelajah Korea tidak ngangong atau bingung. 

Lagi pula tidak rugi juga kan nambah keahlian bahasa selain Sunda, Indonesia Inggris. Semakin banyak menguasai bahasa asing, terutama Korea pastinya akan kasih banyak manfaat hingga peluang baik. 

Beberapa kali ku lihat info lowongan pekerjaan editor atau penulis artikel "Memiliki kemampuan bahasa Korea". Nah kan, bisa banget membuka banyak peluang baik untuk pekerjaan full timer hingga freelance. 

Nah, kalau sobat kompasianers gimana? Sudah pada belajar bahasa Korea atau malah ada di level mahir? Yuk sini dong sharing .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun