Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Life After Layoff & Tantangan Kelola Keuangan

9 Januari 2025   13:40 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditengah pendapatan yang tidak menentu. Sebaiknya upayakan memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu. Kemudian tetap miliki uang pegangan. Saat sedang sepi project, sesekali tarik uang pegangan buat memenuhi kebutuhan pokok tidak masalah dengan catatan "pinjam dulu uang pegangan, nanti ganti saat ada pemasukan". Toh ini uang pegangan atau tabungan pribadi yang penting jangan sampai berhutang pada orang lain atau lembaga. 

Supaya apa? Supaya lebih fokus buat cari rezeki dan bisa menyisihkan waktu untuk olahraga sampai dengan belajar lagi. Hidup lebih sederhana dan seadanya itu nggak apa-apa banget lho. Dengan sadar diri sama kemampuan keuangan, tahu tujuan keuangan bisa membuat diri lebih fokus serta bijak kelola uang. 

Jauh dari kebiasaan FOMO, bahkan lebih paham skala prioritas. Hal ini saya sadari dan amati dari cara pengelolaan keuangan orang tua terutama bapak. Sedari dulu, penghasilan beliau tidaklah besar malah saat menyekolahkan ketiga anaknya sering merasa kewalahan. Namun berusaha tidak berhutang, melainkan cari tambahan penghasilan lewat berjualan dan lainnya. 

Kemudian, saat menerima upah beliau akan fokus membeli kebutuhan pokok terlebih dahulu. Kemudian menyisikan sebagian penghasilan untuk dana darurat. Hidup seadanya dan sesuai kebutuhan tanpa terbebani hutang terasa lebih ringan. 

Berapapun penghasilannya, kalau dikelola secara bijak dan penuh kesadaran pastinya bisa cukup. Kalaupun kurang, manusia bisa mencari cara untuk ciptakan penghasilan tambahan. Sedari SMP, SMA dan kuliah saya suka sambil berjualan. Bahkan saat bekerja saya masih suka ikutan lomba reels/artikel dan lainnya. Selama tidak mengganggu pekerjaan pokok dan atur waktu dengan maksimal, semua bisa berjalan. 

Meski ada rasa lelah, itu sih sudah pastinya. Orang kaya saja kalau ditanya capek apa nggak dalam keseharian jawabannya pasti capek. Masa iya saya yang masih terbatas ini memberi celah untuk malas. Jangan ya dek ya jangan. 

Hidup sederhana dan apa adanya di era gempuran glamour social media, tidaklah menyedihkan. Bisa survive dalam kondisi yang kurang stabil, merupakan sebuah kemampuan yang patut diacungi jempol. Peluk diri sendiri dan berterima kasihlah. 

Jadi, tanamkan mindset bertumbuh dan pantaskan diri untuk menerima peluang-peluang luar biasa besar. Jangan lelah belajar, tambah terus ilmu dan kemampuannya. Serta bijaksana dalam kelola keuangan. 

Semoga saja 2025 ada banyak peluang bagus dan baik untuk meningkatkan pendapatan serta value diri. Diimbangi dengan skill kelola keuangan yang semakin mumpuni. Hal ini bisa saya ceritakan karena saya mengalami strugle dan roller coster keuangan yang cukup jomplang. Meski awalnya terasa berat, namun seiring berjalannya waktu, ada banyak pembelajaran dan hikmah berharga. Harapan terbesar, semoga penghasilan saya di tahun ini meningkat dengan pesat dan saya mampu mengelola secara bijaksana. 

Yuk sobat kompasianers lebih bersemangat dan memandang setiap momen dari kacamata positif. Agar ujian, cobaan serta tantangan mampu dilewati hingga terjadilah kenaikan kelas yang berharga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun