Semenjak berniat buat kembali fokus menulis di blog pribadi dan di Kompasiana. Tepatnya awal tahun 2023, mbak Lala mulai mencari topik yang related dan menarik buat dibahas. Salah satu yang menarik perhatian yaitu perpustakaan.Â
Rasanya happy banget melihat kemajuan perpustakaan di Jabodetabek. Semakin banyak perpustakaan yang nyaman, ramah pengunjung umum serta berlokasi strategis dilalui kendaraan umum. Kemudian ada beberapa perpustakaan di Jakarta yang koleksi bukunya lengkap.Â
Sebagai ungkapan rasa syukur atas kemajuan kondisi perpustakaan di Jabodetabek, mbak Lala berinisiatif buat menjelajah perpustakaan satu persatu sambil membuat konten yang berisi informasi baik cara sampe ke lokasi perpustakaan ataupun ada apa saja di perpustakaan tersebut.Â
Mbak Lala sengaja meluangkan sedikit waktu untuk berkunjung ke perpustakaan. Kali ini kegiatannya mbak Lala kasih nama #DariPerpuskePerpus.Â
Selain dari pada rasa syukur atas perkembangan fasilitas perpustakaan, sebetulnya ada keresahan yang cukup mengganggu. Yaitu kenyataan bahwa orang zaman sekarang jarang yang mau membaca. Terlihat dari postingan social media terutama instagram.Â
Seringkali mbak Lala bikin konten video sudah ada auto text dan tersedia caption tapi yang ditanyakan netizen pertanyaan yang jawabannya ada di dalam konten.Â
Rasanya kan kikuk banget, kelihatan tidak membaca ataupun menyimak konten. Padahal konten video, gimana kalau konten yang Carousel full text. Apakah masih ada yang beneran baca sampai habis?
Kemudian, para blogger biasanya saling support melalui aktivitas blog walking atau BW. Padahal secara mayoritas para blogger ini tuh tulisannya bagus banget.Â
Akan tetapi ketika kasih komentar ke tulisan blogger lain, kadang kala ada yang suka asal komentar bahkan tidak nyambung.Â
Jadi, suka bertanya-tanya apakah beneran dibaca artikelnya atau memang belum bisa memahami isi artikel sehingga belum biss kasih komentar yang nyambung.Â