Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Bertambah Usia adalah Dosa?

24 September 2024   12:12 Diperbarui: 24 September 2024   12:22 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Editing desain by canva lalamynotetrip

Akhir-akhir ini sering mengamati beberapa peluang kerjasama dengan brand untuk social media (instagram & tiktok) yang selalu menuliskan usia rata-rata di bawah 30 tahun. Kurang lebih sama kayak info lowongan pekerjaan. Kriteria : perempuan usia maksimal 25 tahun, muda, gaul dan konten premium. Kalau info lowongan kerja biasanya usia maksimal 27 tahun, berpengalaman dibidang yang sama selama kurang lebih 2 tahun. 

Sehingga, seringkali orang-orang mulai mempertanyakan "apakah bertambah usia adalah dosa?" Jawabannya tentu tidak. Setiap yang hidup pasti akan mengalami yang namanya bertambah usia. Usia bertambah, banyak hal-hal yang mulai berkurang. Ini memang base on data serta fakta. Baik dari sisi kesehatan, daya ingat bahkan tampilan. Tentunya ada banyak hal yang masih bisa diupayakan sehingga tidak menurun secara drastis. 

Dua Sisi POV

Kemudian, mbak Lala yang sudah memasuki usia 30 tahunan ini langsung tercenung. Betapa pentingnya yah umur seseorang untuk mempromosikan sebuah produk ataupun berpeluang dapat pekerjaan. Padahal realitanya, usia 30 tahun keatas orang-orang yang mbak Lala kenal semua terlihat awet muda dan modis dan secara kemampuan bekerja pastinya lebih berpengalaman serta mampu profesional. 

Rada sedih sekaligus miris sih. Apalagi ada spesifikasi nyebutin mesti good looking, putih, dkk. Cuma ya mungkin memang sudah jadi sebuah tradisi yang mengakar, pastinya sulit buat ditepiskan. Padahal, kalau kita lakukan perbandingan sama luar negeri info loker tidak se-spesifik kriteria usia disebutkan. Namun untuk dunia influencer kriteria di luar negeri seperti apa, belum ada gambaran detail. 

Namun, jangan kesal dan baper dulu. Tentunya brand memang punya kriteria dan segmen pasar yang lumayan spesifik. Dari sisi brand, dengan mengajak kerjasama influencer dengan range usia tertentu mereka bisa meng-influence orang-orang yang seumuran yang lebih tepat segmennya. Kemungkinan terpengaruh dan membeli produk ataupun jasa akan semakin besar. Sehingga bisa mendatangkan konsumen baru. 

Maka, sebagai orang yang usianya sudah memasuki angka 30-an. Harus lebih banyak legowo dan jangan berhenti buat meningkatkan kemampuan dan value diri. Percaya deh, kecerdasan dan kemampuan pun tetap dibutuhkan untuk sektor-sektor tertentu. Misal mulai cari peluang tim di balik layar. 

Solusi Tetap Upgrade Skill 

Jadi, bertambah usia dan menua itu kan memang hal yang sudah pasti bakalan terjadi. Sehingga tidak perlu galau dan risau nanti makin galau malah nambah kerutan hehehe.  Cukup cari peluang yang sesuai usia saja, kemudian terus tingkatkan kemampuan baik dalam storytelling, editing video dan voice over. Sama jangan lupa tambahin relasi yang bagus untuk mendapatkan peluang-peluang keren. 

Selain itu, ikutin berbagai kelas mulai dari gratis hingga berbayar untuk benar-benar menantang diri supaya punya progress untuk meningkatkan kemampuan diri. Percaya deh, setiap orang punya keunikan dan ciri khas yang tidak bisa di duplikat 100% sama orang lain. 

Jadi, cukup temukan keunikan dan asah terus hingga benar-benar jadi sosok yang memiliki uniq selling point (USP). Bukan tidak mungkin, peluang-peluang cuan berdatangan dan nyamperin diri kalau memang sudah sekuat itu branding dan uniknya. Makanya penting banget nih memperkuat personal branding via social media, blog dan akun linkedin. Semua platform bisa dioptimalisasi untuk membentuk satu kesatuan meyakinkan publik bahwa seseorang itu berkualitas dan punya value. 

Bahkan beberapa kenalan mbak Lala, masih ada yang melanjutkan kuliah S2 ataupun S3 untuk menambah ilmu dan juga relasi berkualitas. Rasanya salut dan takjub sama orang-orang yang masih bersemangat melanjutkan pendidikan di usia yang tidak lagi muda. 

Tampil Awet Muda dengan Olahraga & Hidup Sehat

Bolehlah usia terus bertambah dan tidak bisa dihindari. Namun, ada beragam cara supaya bisa mempertahankan wajah yang awet muda, tubuh yang sehat dan daya pikir kuat. Tampil awet muda dengan pakaian yang tepat, percaya diri saat mengenakan pakaian, rajin dan rutin menggunakan skincare. 

Melakukan olahraga secara konsisten dan diimbangi dengan memakan makanan bergizi serta menjaga pola tidur dan pola hidup sehat. Terasa mudah, namun saat dijalani sangat perlu komitmen dan konsistensi. 

Pesan Untuk Usia 20-an 

Masa muda, tidak bisa diulang kembali. Untuk sobat yang usianya masih 20 tahun awal, coba di tingkatkan lagi kemampuan diri, kecerdasan, ambil peluang-peluang bagus dan meniti karir dengan sungguh-sungguh misal mau jadi pegawai.  Untuk yang jadi wirausaha terus upgrade kemampuan dan lakukan berbagai inovasi. Manfaatkan dengan baik usia 20-29 tahun, tidak perlu terlalu galau karena asmara. 

Persiapkan diri dan masa depan, sehingga saat memasuki usia 30-an sobat lebih bisa tenang dan bersyukur karena sudah berada di posisi yang nyaman. Walaupun, zona nyaman tidak selamanya enak juga. Setidaknya tidak akan ketemu sama case "besok cari peluang apa lagi ya? Kemana lagi ya?" Persiapan yang matang memang sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dalam kehidupan. Akan tetapi perlu diingat juga kalau usaha tidak akan mengkhianati hasil. 

Lebih Sabar dan Tenang 

Bagi yang sudah memasuki usia lebih dari 30 tahun, banyakin sabar ya. Misal ada beberapa lingkungan yang tampak seperti alergi sama usia diatas 30 tahun ya sudah abaikan saja. Toh pada akhirnya semua orang pasti akan menua juga. Terutama dari segi angka usia itu sendiri. 

Sebentar lagi tahun 2025 tiba. Jadi apa nih resolusi di tahun 2025? Sudah terbayang atau tercatat dengan rapi? Jika belum, nanti coba sempatkan buat kembali mencatat sebagai salah satu manifesting yang semoga saja harapan baik bisa terwujud di waktu yang tepat. 

Kesimpulan

Jika melihat ada banyak peluang dan kesempatan namun usiamu tidak masuk kriteria, ya sudah lewati saja. Semua ada fase dan masanya. Lebih baik diterima secara sadar dan hilangkan segala rasa dongkol.

Semoga saja kedepannya ada banyak kesempatan baik yang tidak hanya bergantung pada angka usia saja. Melainkan pada kualitas seseorang dan kemampuannya. Usia diatas 30 tahun pun butuh produktivitas yang menghasilkan karena lansia itu di angka 60 tahun (berdasarkan info dari Kemenkes).  

Semangat untuk terus upgrade skill di tengah gempuran pembatasan usia. Kemampuan mumpuni akan sangat membantu buat lebih survive menghadapi kehidupan. Temukan lingkungan yang tepat dan kesempatan bagus dengan cara-cara terbaik. Segala sesuatu yang ditanam akan dituai pada masa yang tepat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun