Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Bermanfaat Menghadiri Event Pelita 2024 bareng Kompasiana

15 September 2024   12:22 Diperbarui: 15 September 2024   12:26 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk membuat kompos, yang perlu disiapkan yaitu : wadah, bahan coklat dan bahan hijau. Nah, untuk wadah mba Tutut nyaranin wadah bekas yang di kasih bolong pada bagian bawah supaya air dari proses mengompos masih keluar secara lancar. Atau karung beras pun bisa. Bahan hijau : aneka sayuran atau bahan-bahan membuat makanan dari rumah. Limbah organik ini sudah pasti bisa di kompos. Lalu bahan coklat itu seperti : tanah, dus cokelat, ranting pohon kering, daun kering. 

Penggunaan bahan coklat lebih banyak dari bahan hijau. Supaya, dalam proses mengompos aroma bau tidak sedap bisa lebih berkurang. Tips mengompos itu harus sabar dan telaten. 

Kalau semakin banyak orang yang sepeduli itu terhadap sampah di ranah keluarga, pastinya tumpukan sampah dari rumah bisa semakin berkurang dan TPA tidak terlalu sesak dan meninggi. Kenapa harus sepeduli itu? Karena tumpukan sampah di TPA itu mengandung zat metan yang sangat berbahaya bagi lapisan ozon bumi dan bisa meledak juga. Ada beberapa kasus kejadian TPA meledak dan menjatuhkan banyak korban jiwa. 

Jadi makin sadar, kalau buang sampah pada tempatnya saja tidaklah cukup ya. Untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Apalagi akhir-akhir ini cuaca ekstrem sering terjadi. Untuk merawat dan menjaga bumi supaya dapat berumur lebih lama, maka setiap individu punya peranan sama penting nih terhadap pengolahan sampah. 

Mba Tutut masih muda, menginspirasi dan cerdas. Seneng banget deh mbak Lala memilih untuk hadir ke event Pelita yang berlangsung di Area rumput Plaza anak Taman Literasi. 

Apalagi mas Nurulloh selaku COO Kompasiana memberikan banyak insight terkait kepenulisan dan pembuatan konten. Terpenting setiap penulis ataupun kreator, harus memahami jenis media. Memiliki karya yang khas, unik serta memberi manfaat buat para pembaca. 

Jadi, buat yang sudah lama menulis yuk terus dilanjutkan kegiatan menulisnya. Saat merasa jenuh cobalah buat kembali mengingat tujuan dari menulis dan ada berapa impian yang ingi terwujud melalui kegiatan menulis. Percayalah menulis, memberikan informasi valid, bermanfaat akan sangat banyak membantu orang lain. Tentunya membuka kesempatan dan peluang untuk mendapatkan rezeki tambahan. 

Dokumen pribadi Lala - Serah terima merchandise untuk penanya.
Dokumen pribadi Lala - Serah terima merchandise untuk penanya.

Selesai dari acara, mbak Lala lanjut mampir ke Djournal Coffee yang ada di Taman Literasi kemudian beli mochi di area depan taman lanjut jalan kaki ke halte busway dan naik busway jurusan Pulo Gadung turun di Cawang Cikoko. 

Terima kasih sudah berkenan membaca artikel pengalaman menarik menghadiri event Pelita 2024 bareng Kompasiana. Untuk pertama kalinya mbak Lala jadi tahu seperti apa taman Literasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun