Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Bermanfaat Menghadiri Event Pelita 2024 bareng Kompasiana

15 September 2024   12:22 Diperbarui: 15 September 2024   12:26 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebetulnya, jawaban bisa sangat beragam tergantung pada sudut pandang setiap individu. Namun untuk brand sendiri, blogging itu masih sangat relevan.  Kegiatan blogging yang kita ketahui kan sebatas ngeblig atau nulis saja. Padahal menurut mas Nurulloh COO Kompasiana, blog itu sebuah aktivitas membuat tulisan atau karya yang kemudian di unggah pada dunia maya atau berbagai platform online. 

Hakikatnya dunia menulis sangat dibutuhkan dan menjadi dasar dari terciptanya konten-konten seperti : video, podcast, film, dkk. Sebelum menjadi video seorang creator pasti membuat story board terlebih dahulu dan memerlukan kemampuan menulis. 

Membuka paradigma banget ya. Secara realita para copywriter akan selalu dibutuhkan pada setiap perusahaan. Bahkan kegiatan menulis ini menjadi salah satu kegiatan kunci dari kreativitas yang semakin kesini kian berkembang seiring kemajuan teknologi. 

Penjabaran terkait masih relevan atau tidak terkait blog, dikupas tuntas sama mas Nurulloh. Bersyukurnya lagi, peserta yang hadir di dominasi sama gen Z. Sebuah angin segar untuk dunia literasi nih. Mereka mulai care serta aware buat mengenal blog, bahkan banyak yang mulai menulis di blog. 

Entah untuk tugas kuliah, hobi ataupun untuk membangun portofolio. Tidak sedikit juga para penulis menulis di UGC (Kompasiana) Kemudian melalui rekam jejak tulisan berkualitasnya, mendapatkan banyak tawaran pekerjaan yang bagus. Jadi memang tidak ada salahnya, mulai aja dulu menulis di platform kompasiana ataupun yang lainnya. Setelah coba menulis lanjut secara konsisten diimbangi upgrade skill. 

Kegiatan menulis, bagi sebagian orang terlihat mudah dan sepele. Padahal kenyataannya harus belajar terkait EYD, kaidah bahasa Indonesia yang benar, memahami bahas asing. Kemudian membuat tulisan yang menarik, bermanfaat serta SEO friendly supaya mendapatkan peluang besar untuk terindeks di google bahkan masuk ke halaman pertama di mesin pencarian. 

Nah, lumayan rumit lho. Namun, selama masih punya keinginan untuk meningkatkan kemampuan pasti selalu ada jalan. Banyak kelas online ataupun offline bahkan sertifikasi BNSP yang bisa mengajarkan kita untuk menjadi penulis yang lebih baik dan meniliki uniq selling point (USP). 

Mbak Lala lumayan ketampar nih. Sudah cukup lama nulis di Kompasiana, di blog pribadi bahkan di instagram dan tiktok namun masih belum ada konten yang booming atau FYP. Sadar sih, memang mesti konsisten nulis serta terus upgrade skill karena algoritma setiap platform pasti mengalami beragam perubahan.

Yang makin menarik, di event Pelita mbak Tutut sharing juga terkait gimana awalnya terjun ke dunia kepenulisan terutama di Kompasiana. Berawal dari nyari informasi buat tugas, ketemulah sama paltform Kompasiana. Mba Tutut memutuskan untuk menulis, sering diajak kerjasama sama Kompasiana dan mendapatkan kesempatan jadi pembicara. Bahkan berkat aktif menulis di Kompasiana,m mba Tutut sudah punya tiga buah buku. Keren banget ya. 

Sudah gitu, mba Tutut merupakan anak muda yang sangat peduli sama lingkungan. Sampah di Batar Kembang dekat tempat tinggalnya, saat ini sudah memiliki tumpukan sampah setinggi gedung 16 lantai. Mengetahui fakta mencengangkan tersebut, mba Tutut langsung beraksi secara nyata. Melalui, membuat kompos dari sampah organik yang ada di rumahnya. Keluarganya hobi masak, sehingga sampah harian bisa 4-5 bungkus dan kini setiap harinya hanya satu bungkus karena selebihnya bisa ia gunakan menjadi bahan untuk mengompos. 

Dokumen pribadi Lala
Dokumen pribadi Lala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun