Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Uang Bukan Satu-satunya Bentuk Sedekah

27 Juni 2024   10:11 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila memiliki penghasilan, setiap bulannya akan di siapkan pos sedekah dengan range 5-10% dari penghasilan yang diperoleh. Sesuai arahan, rezeki yang diterima ada hak saudara-saudari kita yang kurang mampu dan baiknya dikeluarkan dengan rasa ikhlas. 

Faktanya, sedekah tidak harus berbentuk uang. Sedekah bisa berbentuk : Sembako, perlengkapan sekolah, tulisan bermanfaat hingga senyuman tulus saat bertemu dengan sesama manusia dimana pun berada. 

Nasehat yang selalu dipegang teguh terkait bersedekah "Jika kamu bersedekah, ulurkan tangan kananmu dan sembunyikan lah tangan kirimu." dan merupakan panduan adab dalam bersedekah. 

Dalam bersedekah, supaya penerima tetap dihargai, tidak merasa harga dirinya jatuh atau terluka. Alangkah bijaknya kita memberi secara langsung tanpa dilihat dan diketahui olah khalayak. 

Bersedekah kepada keluarga dan tetangga terdekat. Saat akan bersedekah, usahakan bersedekah ke lingkungan terdekat terlebih dahulu. Orang-orang terdekat, yang membutuhkan paling utama buat dibantu. 

Bersedekah tidak melulu harus berupa uang tunai. Bisa juga dalam bentuk : makanan hangat yang baru dimasak, langsung diantarkan ke tetangga yang membutuhkan. Memberikan peralatan dan perlengkapan sekolah kepada anak tetangga atau saudara yang membutuhkan. 

Menulis hal-hal baik, ataupun berisi ilmu dan bisa dibaca khalayak pun merupakan salah satu bentuk sedekah yang bermanfaat. 

Ada juga yang suka bersedekah melalui pakaian layak pakai. Dalam hal ini tolong pastikan pakaian yang akan diberikan sudah di cek, masih layak pakai, dalam keadaan bersih (dicuci dan di setrika dulu). Tanyakan dan tawarkan terlebih dahulu, ajak memilih juga. Supaya yang menerima mengambil sesuai kebutuhan dan nantinya akan bermanfaat. 

Jika pakaian sudah tidak layak, tolong jangan dikasih ke orang. Bisa di jadikan kain lap atau bisa dijadikan bahan berkreasi, seperti kalung terbuat dari kaos bekas. 

Sedekah, bisa berupa sembako. Sangat bermanfaat bagi penerima dan keluarga nya. Pastikan memperhatikan lingkungan terdekat terlebih dahulu, setelah nya silahkan mencari penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan di wilayah lain. 

Memberi pub harus disertai rasa ikhlas dan memperhatikan impact dari pemberian. Terkadang, ada beberapa oknum setelah menerima bantuan malah terlalu nyaman menerima dan menjadikan sedekah yang diterima sebagai suatu keharusan. Pastinya paham ya dan ini bisa diamati secara langsung. 

Apabila yang dibantu, adalah orang yang sadar diri, mawas diri serta berpikir, ia akan berjuang keluar dari zona penerima sedekah dan jadi sosok yang ingin memberi sedekah. 

Sebetulnya sedekah yang tepat akan mengurangi tingkat kesusahan dan membangkitkan usaha serta upaya seseorang, kecuali para lansia yang memang sudah terbatas pergerakannya, dan pastinya sebagai pemberi sedekah paham akan beberapa kondisi seperti ini. 

Bersedekah memang bukan hanya tentang memberi, melainkan mengarahkan penerima untuk bangkit dan berpikir, kelak dia pun bisa menjadi sosok pemberi bukan hanya penerima. 

Mental seperti ini perlu dibentuk. Kalau sedekah berupa uang, penerima bijak bisa dia jadikan modal buat membuka usaha kecil-kecilan atau digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah anak sehingga anaknya berpendidikan dan mendapatkan peluang untuk bekerja setelah lulus. 

Rantai kemiskinan perlu di hapus dengan membangun kesadaran pada setiap benefit series atau penerima manfaat dari sedekah.

Nah, kalau terkait bansos yang sering pemerintah berikan ke masyarakat gimana tuh? Kok kalau dilihat kurang efektif ya, semakin hari penerima semakin banyak. Yup, ada oknum-oknum yang hidupnya lumayan mampu, namun jadi ngaku kurang mampu supaya dapat bantuan sosial. 

Mungkin bansos yang jor-joran di akhir-akhir ini mesti dikaji ulang ya. Bukankah menyadarkan masyarakat supaya mau berusaha dan bekerja itu jauh lebih penting ketimbang terus menerus memberikan bansos yang membuat mereka terlena dan enggan berupaya lebih giat?

Kemudian, beberapa masjid atau tempat ibadah lainnya punya program-program menarik terkait penyaluran sedekah nih. Sehingga benar-benar mendidik penerima sedekah untuk bergerak. 

Contohnya : memberikan modal usaha, digunakan para penerima untuk membuka dan menjalankan usaha, saat usaha berjalan lancar, secara sadar si penerima akan berubah level menjadi si pemberi. Seperti pribahasa "Tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah" Makna nya oke banget, mestinya semua menyadari hal tersebut. 

Sehingga esensi bersedekah menjadi lebih manfaat dan mendidik. Baik bagi si pemberi sedekah maupun si penerima sedekah. Serta tidak mengabaikan adab bersedekah yang sesuai normal dan nilai-nilai juga pastinya.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, have a great day .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun