Akhir-akhir ini booming dan trending banget kata 'Resesi' dan awalnya sempat agak takut juga menghadapi 2023 yang katanya gelap.Â
Sempat datang ke undangan event di sebuah Bank yang membahas terkait tips dan trik mempersiapkan keuangan menghadapi resesi kemudian ikutan jadi tim operator zoom pada event webinar yang bertajuk 'Strategi Menghadapi Resesi Ekonomi Ala Moms" Narasumber nya Mom Dian Ayu, CFP & di moderatori oleh Mom Vira dari tim MoM Academy.Â
Kali ini Saya tidak membahas pengertian resesi, karena yakin para pembaca sudah paham arti dari kata tersebut.Â
Narasumber yaitu Mom Dian Ayu merupakan seorang perencana keuangan yang bersertifikasi, menyampaikan dengan bahasa yang mudah di pahami oleh para Moms.Â
Bermula dari membahas teori ekonomi, sebagai pengingat untuk peserta yang hadir. Kemudian peranan pencatatan keuangan (uang masuk dan uang keluar) Secara sederhana laporan keuangan harian itu bisa di buat pada ms. Excel, untuk mempermudah para moms mengontrol dan mengetahui seberapa besar pengeluaran harian, bulanan atau pengeluaran yang sifatnya setahun sekali.Â
Dari pencatatan keuangan yang di jalankan, para moms bisa menganalisa pengeluaran mana saja yang sebetulnya tidak perlu. Berdasarkan kebutuhan dasar/primer, sekunder dan tersier.Â
Dari situlah bisa di breakdown, mana saja pengeluaran yang di kurangi dam pengeluaran yang memang tidak bisa di kurangi. Jika sudah memahami arus kas keuangan dalam keluarga, dalam pengambilan keputusan terkait keuangan juga akan lebih penuh pertimbangan. Tidak mudah berfoya-foya. Memprioritaskan kebutuhan pokok dan penting bagi keluarga.Â
Setelah itu, bisa memetakkan seperti berusaha mencari penghasilan tambahan baik dengan berjualan pada media sosial, affiliate, reseller dkk. Â Semua hal tersebut penting, karena ketika kita tahu kondisi keuangan dan disiplin mencatat, memahami maka akan lebih mempersiapkan diri pada kondisi-kondisi yang tidak baik-baik saja.Â
Financial checkup, merupakan salah satu upaya dan cara untuk para menteri keuangan keluarga mengetahui, memahami kondisi keuangan dalam keluarganya.Â
Kemudian ada yang namanya Dana darurat. Dana darurat bagi setiap Orang besarannya bisa beragam, sesuai dengan kondisi (berapa jumlah anggota keluarga, usia anggota keluarga) kurang lebih gambaran dana darurat untuk orang lajang sampai keluarga yang sudah punya anak.Â
Dana darurat ini bisa di sisihkan dari pengeluaran setiap bulannnya, di kumpulkan sehingga memenuhi minimun yang harus di miliki.Â
Belajar dari pandemi yang hadir tiba-tiba, membuat setiap Orang lebih bisa berjaga-jaga dan mempersiapkan hari esok yang memang penuh dengan ketidakpastian.Â
Jadi, resesi itu memang akan terus ada dalam siklus kehidupan. Bukan sesuatu yang harus di takuti, akan tetapi harus di persiapkan dengan sebaik mungkin supaya tidak terlalu berdampak pada sebuah keluarga. Walau begitu, kita berharap semoga tidak terjadi resesi karena bagi orang-orang yang memang tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap itu akan terasa sangat berat dan sulit.
Pahami juga kondisi sekitar kita. Ada banyak tetangga, saudara atau kerabat yang pendapatannya memang sudah sangat ngrpas atau bahkan kurang layak, bagaimana dengan mereka? Pasti akan menjadi masa sulit yang semakin menyulitkan. Oleh karena nya, sebagai orang-orang yang mempunyai penghasilan, jangan kurangi belanja di pedagang kecil dekat rumah atau sekitar.Â
Tetaplah belanja sayuran dan sembako ke warung-warung kecil, jajan di pedagang keliling, lakukan belanja di pedagang kecil supaya perekonomian mereka tetap bergerak. Kita semua punya peran untuk tetap menggerakkan roda ekonomi melalui beli sayuran, buah, lauk, cemilan, makanan, perabotan sederhana dkk. Kemudian jangan lupa tunaikan zakat, infaq dan sedekah kepada yang membutuhkan.Â
Semua itu merupakan upaya-upaya krcil untuk tetap menggerakkan perekonomian menengah kebawah. Saling support melalui upaya sederhana yang biasa di lakukan dalam keseharian dan tetap saling perhatian sama tetangga sekitar. Saling bersapa, tanya kabar dan kondisi. Semoga ekonomi membaik dan tidak terpuruk, kita sebagai rakyat kecil cuma bisa positif thinking supaya tidak overthinking.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H