Kemudian ada yang namanya Dana darurat. Dana darurat bagi setiap Orang besarannya bisa beragam, sesuai dengan kondisi (berapa jumlah anggota keluarga, usia anggota keluarga) kurang lebih gambaran dana darurat untuk orang lajang sampai keluarga yang sudah punya anak.Â
Dana darurat ini bisa di sisihkan dari pengeluaran setiap bulannnya, di kumpulkan sehingga memenuhi minimun yang harus di miliki.Â
Belajar dari pandemi yang hadir tiba-tiba, membuat setiap Orang lebih bisa berjaga-jaga dan mempersiapkan hari esok yang memang penuh dengan ketidakpastian.Â
Jadi, resesi itu memang akan terus ada dalam siklus kehidupan. Bukan sesuatu yang harus di takuti, akan tetapi harus di persiapkan dengan sebaik mungkin supaya tidak terlalu berdampak pada sebuah keluarga. Walau begitu, kita berharap semoga tidak terjadi resesi karena bagi orang-orang yang memang tidak memiliki pekerjaan atau penghasilan tetap itu akan terasa sangat berat dan sulit.
Pahami juga kondisi sekitar kita. Ada banyak tetangga, saudara atau kerabat yang pendapatannya memang sudah sangat ngrpas atau bahkan kurang layak, bagaimana dengan mereka? Pasti akan menjadi masa sulit yang semakin menyulitkan. Oleh karena nya, sebagai orang-orang yang mempunyai penghasilan, jangan kurangi belanja di pedagang kecil dekat rumah atau sekitar.Â
Tetaplah belanja sayuran dan sembako ke warung-warung kecil, jajan di pedagang keliling, lakukan belanja di pedagang kecil supaya perekonomian mereka tetap bergerak. Kita semua punya peran untuk tetap menggerakkan roda ekonomi melalui beli sayuran, buah, lauk, cemilan, makanan, perabotan sederhana dkk. Kemudian jangan lupa tunaikan zakat, infaq dan sedekah kepada yang membutuhkan.Â
Semua itu merupakan upaya-upaya krcil untuk tetap menggerakkan perekonomian menengah kebawah. Saling support melalui upaya sederhana yang biasa di lakukan dalam keseharian dan tetap saling perhatian sama tetangga sekitar. Saling bersapa, tanya kabar dan kondisi. Semoga ekonomi membaik dan tidak terpuruk, kita sebagai rakyat kecil cuma bisa positif thinking supaya tidak overthinking.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H