Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Money

Sisi Postif Media Sosial

30 Juni 2020   15:28 Diperbarui: 30 Juni 2020   16:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semenjak 2016 awal, saya mulai tertarik dan merasa bahwa media sosial bisa menjadi tempat untuk mendapatkan rezeki. 

Terbukti pada 2016 pertengahan, saat itu saya sedang berada di semester 6 (kuliah). Memberanikan diri melamar di posisi media sosial spesialis, alhamdulillah di terima. 

Hanya saja persepsi kebanyakan karyawan di perusahaan tempat saya bekerja dulu, memandang media sosial tidak menguntungkan dan hanya wadah kenarsisan. 

Posisi yang tidak sulit, membangun media sosial dari nol. Berbagai strategi ampuh dan bisa meningkatkan brand awwarenes, kemudian tuntutan management meningkat. 

Bagaimana menjadikan media sosial tempat mendapatkan konsumen, berselancar lah saya di fb Ads, google ads, instagram ads. Saat itu hasilnya memang belum fantastis, tapi memang bisa mendaptkan konsumen hingga closing via media sosial. 

Lagi-lagi internal (rekan kerja) masih tidak peduli dan tidak mau mengakui bahwa media sosial jika di optimalisasi bisa menghasilkan banyak hal. 

Tidak jarang saya merasa posisi tersebut sulit, tidak ada pengakuan dan tuntutan sales & marketing semakin hari harus menanbah konsumen yang deal via medsos. 

Dibalik itu semua, saya enjoy menjalankannya. Saya coba merambah ke pembuatan artikel di website. Optimalisasi ads, mengadakan kuis dan giveaway supaya jangkauan medsos perusahaan semakin meningkat. 

Di tiga bulan pertama jumlah followers instagram bisa mencapai 2000 (2016 belum gencar influencer, rata-rata banyak akun pencari giveaway). Dirasa cukup mudah pada saat itu untuk meningkatkan followers. 

Mendapatkan like, komentar postif pun masih terhitung mudah. 2017 akhir total followers official kantor menginjak 7000, namun saat itu saya harus hengkang. Ingin mencoba berkarier di perusahaan teknologi di posisi administrasi project. 

Dasarnya hobi dan suka akan perkembangan media sosial, tahun 2019 membawa saya kembali ke ranah media sosial sampai saat ini. Kesan saya di 2019-2020 ningkatin followers semakin sulit. Influencer berjubelan dimana-mana, banyak grup like for like, follow for follow dan lainnya. 

Setidaknya saya bisa mengambil banyak pelajaran di media sosial, media sosial bisa menjadi lahan untuk meraup rezeki halal. Bukan hanya sekedar media untuk pamer, media sosial juga bisa menjadi area untuk branding, media sosial bisa menjangkau ranah yang lebih luas. Asal kita bijaksana dalam menggunakannya dan tahu algoritma nya. 

Saat ini algoritma media instagram berubah-ubah setiap hari nya, semakin diminti dan semakin tumbuh para influencer di instagram. 

Beberapa minggu lalu, kantor yang saya tinggalkan di akhir 2017 menanyakan seputar akun media sosial mereka. Alhamdulillah, kini mereka sudah sadar kalau media sosial bisa dioptimalisasi sebagai media branding dan pencari database. Saya merasa bahagia, ternyata apa yang pernah saya kerjakan di 2016 itu berimpact panjang sampai saat ini.

Intinya saat bermain di media sosial, terutama digital marketing silahkan pilih 2 hal (boosting dengan biaya maksimal, hasil akan jauh cepat terasa atau berproses mengoptomalisasi SEO, SEM dan konten is king tetapi pertumbuhannya akan agak lama namun percayalah 1-2 tahun kedepan kita akan memanen hasil dari yang sudah tertanam. 

Saat ini semua bisnis memanfaatkan media sosial, mengoptimalisasi website mereka untuk meningkatkan branding. Baik dibidang kuliner, property, vendor event, vendor interior desain, sampai online shop milik perorangan. Jadi tunggu apalagi? Branding di media sosial bukan hal yang alay atau tabu. Apalagi bagi kita yang memahami alur serta algoritma nya. 

Kemudian, silahkan optimalisasi instagram, twiiter, facebook, youtube dan channel sosmed lainnya untuk mengikuti giveaway atau kuis. 

Meski tidak jadi influencer coba untuk peduli pada peningkatan followers, ada banyak perusahaan digital agency yang melirik akun kita jika followers banyak dan interaksi nampak natural (rajin kasih feed back ke followers) anggap mereka adalah rekan atau kamu sedang menciptkan perluasan jaringan via media sosial. 

Jadi silahkan lihat sosial media dari sisi positif, sosial media bisa menjadi lahan mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara-cara yang benar serta bijaksana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun