"Mas andai kau tau, terkadang aku juga ingin sekali kamu terima aku dan kurang ku tanpa koreksi" ujarnya ketika merasa Mas Adi terlalu berlebihan padanya. Yaya tidak memungkiri, benar adanya tidak ada manusia yang mau menerima dirinya seadanya secara 100% . Hanya sang ibu yang bisa begitu, pikir Yaya. "Tidak mengapa, mungkin memang mengoreksi diri adalah jalan terbaik untuk menjadi lebih baik" Yaya mencoba berpositif thinking.Â
**Dunia adalah tempat untuk seorang manusia memperbaiki sudut pandangnya, memperluas pengetahuan dan memperbanyak pengalamannya. Sampai dia harus mengubah kesalahan-kesalahan yang dialaminya karena ketidak tahuannya.Â
Menjadi lebih baik adalah satu keharusan agar tetap berdiei diatas pijakannya dengan kokoh.Â
"Aku bisa" ujar Yaya penuh semangat... Yaya berpikir taktis, selama ini yang Yaya lakukan koreksian disertai menyudutkan diri sendiri dan memperbesar rasa bersalah pada dirinya sendiri. Mungkin hati dan pikirannya sendirilah yang tengah terluka parah, padahal harusnya Yaya menyayangi dirinya sendiri sebelum memutuskan menyayangi orang lain.Â
Yaya pun harusnya menghargai dirinya sendiri, mengapresiasi pencapaiannya dan mensyukuri semua nikmat yang diterima nya. "Maafkan aku Ya Robb, aku sudah sering menzholimi diriku dengan segala kekufuran dan penyikasaan pada hati ku sendiri" Yaya sadar betul cinta yang baik akan menghantarkannya pada hal yang lebih baik. Cinta yang tidak pernah hitung-hitungan ialah cinta dari sang penciptaNya. .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI