Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Lainnya - Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|penulis amatir|S.kom |pecandu buku|Sosial Media creative|Ide itu mahal|yuk menulis|doakan mau terbitin novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Sudut Pandang

25 Februari 2018   14:04 Diperbarui: 25 Februari 2018   15:35 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Mas andai kau tau, terkadang aku juga ingin sekali kamu terima aku dan kurang ku tanpa koreksi" ujarnya ketika merasa Mas Adi terlalu berlebihan padanya. Yaya tidak memungkiri, benar adanya tidak ada manusia yang mau menerima dirinya seadanya secara 100% . Hanya sang ibu yang bisa begitu, pikir Yaya. "Tidak mengapa, mungkin memang mengoreksi diri adalah jalan terbaik untuk menjadi lebih baik" Yaya mencoba berpositif thinking. 

**Dunia adalah tempat untuk seorang manusia memperbaiki sudut pandangnya, memperluas pengetahuan dan memperbanyak pengalamannya. Sampai dia harus mengubah kesalahan-kesalahan yang dialaminya karena ketidak tahuannya. 

Menjadi lebih baik adalah satu keharusan agar tetap berdiei diatas pijakannya dengan kokoh. 

"Aku bisa" ujar Yaya penuh semangat... Yaya berpikir taktis, selama ini yang Yaya lakukan koreksian disertai menyudutkan diri sendiri dan memperbesar rasa bersalah pada dirinya sendiri. Mungkin hati dan pikirannya sendirilah yang tengah terluka parah, padahal harusnya Yaya menyayangi dirinya sendiri sebelum memutuskan menyayangi orang lain. 

Yaya pun harusnya menghargai dirinya sendiri, mengapresiasi pencapaiannya dan mensyukuri semua nikmat yang diterima nya. "Maafkan aku Ya Robb, aku sudah sering menzholimi diriku dengan segala kekufuran dan penyikasaan pada hati ku sendiri" Yaya sadar betul cinta yang baik akan menghantarkannya pada hal yang lebih baik. Cinta yang tidak pernah hitung-hitungan ialah cinta dari sang penciptaNya. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun