Siapa menyangka makhluk kecil bernama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)Â atau Covid-19 mampu membuat seluruh dunia gonjang-ganjing, kalang kabut bahkan kewalahan karena mahkhluk kecil ini.Â
Hebat ya? bisa jadi, melalui virus kecil ini kita masuk ke peradaban yang baru. Selama masa pandemi ini semua orang tanpa terkecuali baik yang percaya atau tidak dengan adanya virus ini harus "memaksa" diri untuk mulai hidup berdampingan dengan virus ini.Â
Salah satu yang dilakukan adalah dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan untuk meminimalisir masifnya penularan virus Covid-19. Virus ini tidak hanya merenggut nyawa, tapi juga kebahagiaan kita bukan?
Sama halnya seperti Covid, kebahagiaan juga bisa menular. Percaya nggak dengan melihat orang lain bahagia kita juga bisa merasa bahagia? Saya pernah melihat sebuah unggahan di media sosial Twitter
Gambar ini mengharukan bukan? apa yang kalian lihat dari gambar ini? ya. Kebahagiaan. Kebahagiaan & kehangatan seorang ayah kepada buah hati kecil dengan tumpahan penuh kasih sayang di dalamnya.Â
Dengan meihat foto ini saja kebahagiaan itu dapat kita rasakan bukan? Saya lalu mengubah pola pikir terhadap segala perubahan yang terjadi saat ini.Â
Segala kesulitan karena situasi saat ini tidak dialami hanya saya seorang tapi dialami seluruh manusia di dunia. Akibat dari pandemi ini saya dan beberapa dari Anda kehilangan pekerjaan dan sampai saat ini masih berjuang untuk mendapat pekerjaan.Â
Selama masa-masa pencarian yang menguras emosi dan mental ini kita sampai lupa bahagia dan berbagi kebahagiaan. Di sisi lain, bahagia merupakan penguat imun agar terhindar dan melawan virus ini dari tubuh kita.Â
Beberapa bulan setelah kehilangan pekerjaan saya memutar otak bagaimana cara agar kebutuhan tetap terpenuhi walaupun pekerjaan tidak ada. Caranya? Saya menggunakan keahlian dan apa yang saya suka menjadi ladang mata pencaharian walaupun pendapatan tidak sebesar seperti saat bekerja di Perusahaan. Selama menjalani pekerjaan lepas dan punya usaha sendiri, saya menyadari dan merasakan kebahagiaan untuk diri sendiri.Â
Ya, lebih banyak waktu luang untuk diri sendiri yang belum saya dapatkan selama menjadi pegawai kantoran. Memberi kebahagiaan untuk diri sendiri juga perlu, sebelum berbagi kebahagiaan kepada orang lain.Â
Salah satu memberi kebahagiaan kepada diri sendiri yaitu belanja online dan tidak pernah berubah menggunakan jasa pengiriman JNE. Selama 3 dekade JNE berdiri, saya pengguna setia sejak 8 tahun terakhir saat masuk bangku kuliah dan mengenal belanja online.Â
Pengiriman sesuai estimasi waktu, barang yang diterima dan diantar tidak pernah rusak, pelayanan yang memuaskan adalah wujud menyantuni pelanggan dan memberi kebahagiaan bagi saya sebagai pelanggan saat kurir berteriak "pakeeeeeeet" di depan rumah. Tidak hanya menyantuni saya sebagai pembeli belanja online tapi sebagai pelaku usaha UMKM.Â
Usaha UMKM yang saya jalani beberapa bulan selama pandemi ini semakin mendapat banyak kepercayaan dari pelanggan yang mulai menjadikan masker sebagai "pakaian" wajib yang harus dipakai saat berpergian.Â
Dengan lancarnya pengiriman barang oleh JNE tidak hanya membuat saya bahagia karena membuat usaha saya semakin berkembang, saya juga bisa berbagi kebahagiaan kepada para Ibu-Ibu yang saya libatkan dalam usaha UMKM di tengah kondisi sulit saat ini.
Bahagia untuk diri sendiri dan menularkan kebahagiaan kepada orang lain dengan memanfaatkan peluang dan keahlian adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk bangkit dari keterpurukan dan mulai menjalani keadaan hidup yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H