Lulus sudah dari sekolah dan bertepatan dengan maraknya wabah virus covid-19 dan diposisi yang cukup sulit untuk mencari perkejaan. Dan akhirnya sembari menunggu mendapatkan pekerjaan, dia berfikir untuk melanjutkan bisnis dessert oreo yang sempat dulu dia tekuni di sekolah.
Saat itu dia mencoba untuk memperlakukan bisnisnya dengan cara Pre-Order dan ditawarkan kepada teman-temannya lewat via Whatshapp. Dan meminta teman-temannya untuk mempromosikan bisnis dia.
Namun dia tidak berputus asa, kemudian dia mendapatkan pelanggan yang memborong dessert itu tapi dengan konsekuensi dia harus mengantarkan ke rumah customer yang rumahnya lumayan jauh jaraknya dari rumah owner dessert ini.
Usai Pre-Order pertama semangat dia masih tetap sama untuk mencari cuan, sampai pada akhirnya dessert ini dapat dikenal leh banyak orang dan banjir orderan hingga mendapatkan reseller dari tempat kerja utamanya ini.
Bisnis dessert ini dia menganggap hanya sebagai sampingan dan tambahan uang jajan saja. Namun akan hal itu dia sangat mendapatkan keuntungan yang lumayan banyak dan besar dari sebelumnya, dengan begitu dia tidak perlu meminta uang jajan kepada Ibunya.
Pre-Order yang dia gunakan dalam jangka waktu dua minggu sekali, yang menurut dia sudah sering membuka Pre-Order tapi pelanggan tidak pernah lelah untuk menanyakannya terus menerus.
"Kapan Pre-Order lagi min?" yang menanyakannya dari kalangan muda hingga kalangan tua seperti Ibu-ibu. Kemarin saya membantu dia berjualan juga dengan mengantarkan dessert ke daerah alun-alun utara daerah yang banyak berjualan gudeg.
Dengan membuka bisnis seperti ini bisa membuat waktu luang dia terisi dan tentu menambah penghasilan. Makanan yang digemari oleh banyak dari kawula muda ini menarik mata sekaligus menarik lidah. Tapi ingat, secukupnya saja makanan yang manis-manis karena yang berlebihan itu kan memang tidak baik.Â
Menerapka sistem Pre-Order dalam kurun waktu dua minggu sekali membuat pelanggan juga tidak gampang bosan dan tidak menimbun penyakit.