Mohon tunggu...
Maya Maulida Rifai
Maya Maulida Rifai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030141

oke, love u

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melawan Pelecehan Seksual di Ruang Publik: Saatnya Berani Tangkal Kasus Tak Senonoh Ini

20 Juni 2021   13:43 Diperbarui: 20 Juni 2021   14:01 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8 dari 10 perempuan di Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Sementara mitos berkata bahwa pelecehan seksual terjadi pada perempuan yang sedang sendiri, di waktu malam hari, di tempat sepi, dan berbusana mini.

Data memang menunjukkan sebagian besar pelecehan masih menyasat perempuan. Tapi coba baca & dengar lokasi yang sering terjadi pelecehan seksual; jalan umum, transportasi publik, sekolah & kampus. Semuanya adalah ruang publik dan kasus pelecehan seksual terbanyak bukan di malam melainkan di siang hari.

Ditambah lagi jenis pakaian yang dipakai perempuan / korban secara statistik bukanlah faktor signifikan. Sudahi sajalah perbincangan pelecehan seksual yang berangkat dan menakar dari ketelanjangan dan menghakimi korban. 

Faktanya siapapun bisa jadi sasaran korban pelecehan seksual. Tidak hanya bicara soal sentuhan tapi apa juga yang disebut catcalling, stalking, melakukan paksaan kencan, pertanyaan yang terlalu pribadi atau sederet lainnya.

Pelecehan seksual sudah terjadi dimana-mana alias sudah menyebar luas apalagi pelecehan sekarang ini tidak memandang siapa korbannya. Anak dibawah umur pun banyak yang menjadi korbannya, baik dari orang tak dikenal / Ayahnya sendiri.

Pelecehan seksual adalah perbuatan keji yang menyebabkan ketidaknyamanan dan berawal dari paksaan. Yang terpenting pelecehan seksual tidaklah sama dengan rayuan/gombalan yang disepakati dari kedua belah pihak.

Perbuatan seperti ini termasuk perilaku pendekatan yang terkait dengan seks yang tidak diinginkan, permintaan untuk melakukan seks, dan perilaku secara verbal maupun fisik merujuk pada seks.

Pencegahan pada pelecehan seksual ada beberapa macam cara, cara yang paling pertama dan utama kita yang menghadapainy harus dengan rasa berani. Percuma saja kita tahu caranya namun tidak berani.

Dengan mengetahui teknik-teknik dasar bela diri untuk melawan pelecehan seksual yang biasanya target utamanya yaitu perempuan, terutama di ruang publik. Jadi sebenarnya perempuan ini harus punya bekal dulu gaksih? Untuk menghindari/mengantisipasi dari pelecehan seksual. Karena sekarang juga sedang marak terjadi di transportasi umum, namun gak cuma di transportasi umum tapi juga di jalan-jalan.

Nah sebenarnya perlu juga sih kita punya bekal yaitu rasa berani, seperti apa yang saya tulis diatas sama saja dengan sebagaimana jagonya kita bela diri kalau gak berani dan takut ya sama saja, jadi berani itu yang paling utama.

Kita sebagai perempuan harus melatih mental berarti, supaya lebih berani melawan. Dengan kita lebih aktif olahraga mungkin sudah cukup seperti lari, dan macam olahraga lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun