Mohon tunggu...
Muhammad Azka Alkahfi
Muhammad Azka Alkahfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo...saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pamulang Fakultas Ilmu Komunikasi:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Sambil Bermain: Game sebagai media untuk melestarikan budaya?

30 November 2024   20:58 Diperbarui: 30 November 2024   20:58 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya, permainan tradisional seperti "Congklak" dan "Gasing" digunakan sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai budaya dan sejarah kepada anak-anak. Permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung unsur-unsur pendidikan yang penting. 

Namun, dengan perkembangan teknologi, game telah berevolusi menjadi bentuk digital yang dapat diakses melalui perangkat seluler dan komputer. Game digital menawarkan kemudahan akses dan interaktivitas yang lebih tinggi, memungkinkan anak-anak untuk belajar tentang budaya melalui pengalaman visual dan audio yang lebih banyak.

Foto: Tampilan menu dalam game Marbel Budaya Nusantara (Sumber: https://www.educastudio.com/brand/marbel/product/marbel-budaya-nusantara)
Foto: Tampilan menu dalam game Marbel Budaya Nusantara (Sumber: https://www.educastudio.com/brand/marbel/product/marbel-budaya-nusantara)
Mengenalkan budaya nusantara tidak harus pergi ke museum dan mempelajarinya disana. Pergi berkunjung langsung ke museum memang merupakan hal yang baik, disana kita akan melihat langsung bukti budaya nusantara, namun kita bisa menambahkan keragaman informasi di museum tersebut melalui teknologi, salah satunya adalah melalui game. 

Game-based Learning ini bisa berupa sebuah simulasi, dimana anak atau siswa akan dihadapkan pada sebuah tampilan dan harus menyelesaikan misi agar naik ke level selanjutnya. Semakin tinggi level maka tingkat kesulitannya juga akan semakin bertambah.

Foto: Tampilan ketika bermain Marbel Budaya Nusantara (Sumber: https://www.educastudio.com/brand/marbel/product/marbel-budaya-nusantara)
Foto: Tampilan ketika bermain Marbel Budaya Nusantara (Sumber: https://www.educastudio.com/brand/marbel/product/marbel-budaya-nusantara)
Ada sebuah tampilan Game-based Learning tentang sebuah budaya Sulawesi Tenggara misalnya, dalam permainan tersebut pemain akan dihadapan pada beberapa level yang harus mereka lalui dengan menyelesaikan misi-misi yang ada. 

"Misal ada sebuah scene dimana pemain harus memilih, ia harus memilih pakaian adat yang tepat untuk Sulawesi Tenggara."

Bisa juga kita ambil salah satu warisan budaya seperti Tenun, pemain diminta untuk merampungkan hasil tenunan seperti pada contoh sebelumnya, pemain haruslah menyesuaikan warna benang danpola yang ada pada contoh misalnya dan masih banyak lagi contoh-contoh bentuk budaya yang bisa di implementasikan (Praktik) pada Game-based Learning ini. 

Contoh Suku Di Indonesia yang Menggunakan Game untuk Pendidikan Budaya

1. Suku Jawa : Suku ini telah mengembangkan game digital yang mengenalkan bahasa, tarian, dan musik tradisional Jawa kepada anak-anak. 

2. Suku Dayak : Suku Dayak di Kalimantan menggunakan game digital untuk mengenalkan tarian tradisional, cara hidup, dan budaya Dayak kepada generasi muda.

Marbel Budaya Nusantara ini dibuat oleh Educa Studio, game ini memang dibuat untuk metode pembelajaran dan pengenalan budaya nusantara untuk anak-anak, namun kalian yang sudah dewasa tapi jiwa anak kecil🤭 juga bisa mencobanya dengan mendownload game tersebut di Playstore Marbel Budaya Nusantara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun