Mohon tunggu...
Oktavianus Teguh P
Oktavianus Teguh P Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang pengembara dunia dan kehidupan, berbagi untuk saling mencerdaskan sesuai jati diri sebagai anak Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ejakulasi Dini....

10 Maret 2012   00:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:17 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13313410361128276810

[caption id="attachment_175658" align="alignleft" width="300" caption=""][/caption]Salam anak Indonesia...
Provokatif lagi deh judulnya. Di sini saya tidak akan membahas hal yang membuat banyak laki-laki phobia. Tapi ini berkaitan dengan prestasi timnas sepakbola Indonesia.

Tanpa mengurangi respek saya kepada perjuangan Andik, dkk di Hasanal Bolkiah Trophy dan dukungan saudara-saudara (termasuk adik saya yang jadi TKI di sana) membawa nama baik dan martabat Republik Indonesia tercinta.

Ada kesamaan sejak AFF Cup, Sea Games di Indonesia (Jakarta dan Palembang) maupun di HBT 2012. Dengan materi yang sedikit berbeda maupun berbeda seluruhnya. Di awali dengan penampilan yang membangkitkan gairah dan harapan, disuguhi permainan dan kerja sama tim yang menawan, lahirnya seorang maupun beberapa bintang baru...semua rontok di puncak. Andik yang digadang-gadang bisa konsisten penampilannya, seperti sudah kehabisan energi dan kecerdikannya. Egonya (mungkin) untuk mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak memaksanya mencoba berkali-kali menerobos hadangan 2 bahkan lebih dari 3 pemain Brunei yang pasti lebih besar dan sudah menghafal gerakan-gerakan Andik. Dan Andik gagal. Pemain belakang seperti baru belajar bermain bola, panik saat mengalami pressing pemain depan Brunei (terlihat dari cara membuang bola yang cenderung membuang ke luar lapangan).
Tapi buat saya, mereka telah berjuang dengan baik. Kelelahan fisik terlihat jelas. Andik pun sudah tidak bisa maksimal menekan pedal gasnya, tidak optimal nge-drift dan manuver-manuvernya. Andik tetap Messi buat saya. Messi ala Indonesia. Kecepatan, akselerasi maupun ke akuratan passing dan shooting. Mungkin hanya kurang bisa konsisten.

Kembali lagi, saya dan mungkin seluruh bangsa Indonesia harus bersabar. Peter White, Ivan Kolev, Rahmad Darmawan, Alfred Riedl, Widodo C. Putera, Wim R juga telah menyumbang secara maksimal.

Beberapa saran saya :
1. Benahi PSSI...rekonsiliasilah dengan segera. Sepakbola dengan segala sumber dayanya terutama pemain muda sampai senior jangan sampai dikorbankan talenta dan niatnya untuk mengharumkan nama bangsa. Janganlah ego pribadi dan kelompok dikedepankan.
2. Ciptakan semua pemain yang berlaga sebagai aktor utama bukan hanya satu atau dua. Pengalaman selama ini, lawan Indonesia di final selalu mematikan aktor utama (contohnya semalam Andik), dan yang lainnya tidak bisa mengambil peran yang selama ini dipegang Andik. Kacaulah permainan tim.

INDONESIA BISA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun