KORUPTOR SEJATI
Â
Mata hatiku, bukan mata hatimu,
Degup jantungku, bukan degup jantungmu,
Deru nafasku, memang bukan deru nafasmu,
Sedu sedanku, bukan pula sedu sedanmu,
Sebab, kau merasa deritaku adalah bukan deritamu,
Lalu.., apa pedulimu terhadap nasibku...??
Itulah pikirmu...Â
Â
Namun.., kita adalah satu tubuh,
Yang lantak dan terkoyak sana-sini,
Oleh mereka serigala-serigala nan lapar,
Lapar akan kekuasaan,
Lapar akan tamaknya harta,
Lapar akan mulusnya tubuh wanita...
Â
Mereka mengaku sebagai wakil kita,
Tapi perilakunya hanya membuat nestapa,
Mungkin, sebagai abdi dan penguasa negeri,
Mereka merasa, kehormatannya tak terperi,
Hingga lupa akan azab ilahi...
Â
Apakah senyum sumringahnya di televisi,
Yang selalu mengembang laksana selebriti,
Serta melambaikan tangan tanpa empati,
Masih bisa mereka lakukan di negeri akhirat nanti...??
Itulah sosok Sang KORUPTOR SEJATI,
Di negeri ini...
Â
(Mampang Prapatan IV, 13 Mei 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!