Ia bagai sebuah gelas
Sudah terisi setengah masalalu
Kelam dan bahagia
Ketika banyak kerikil menimpanya
Ia menerimanya dengan perlahan
Namun pasti sampai dasar gelas
Dan masa tetap berjalan
Tiada kerikil tajam lagi
Air tetap jernih
Gelas tidak luka
Bahkan menjadi berwarna
Berbunga
Berbau wangi
Kadang ia bernyanyi riang bagai burung gereja
Mengalun dan menari
Di ranting-ranting Cemara
Dengan begitu mereka bahagia
Begitu pula aku
Jakarta, 27122022.10.21WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H