Mohon tunggu...
Arief Budiman
Arief Budiman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Managing Director PT. Petakumpet Creative Network

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Hidup Melelahkanmu

8 Maret 2011   13:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:58 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu puncaknya, kerugian demi kerugian melengkapi penderitaan saya. Tadi saya cerita di awal, beberapa komputer didatangkan dengan kredit untuk memenuhi permintaan pekerjaan. Tapi justru pekerjaannya itu malah ada aja yang keliru, lalu dikomplain, jika bukan kita yang salah malah kliennya yang mencari-cari kesalahan agar bisa bayar murah. Bikin divisi bisnis baru untuk mengembangkan sayap, bangkrut juga. Hanguslah ratusan juta. Sehingga karena cash flow tak lancar, hutang pun makin menumpuk untuk memenuhi tagihan-tagihan. Seringkali di akhir hari menjelang tidur, saya termenung: ini gimana ceritanya bikin perusahaan biar bisa mandiri dan menolong banyak orang malah jadi menyusahkan diri sendiri begini. Pengennya untung malah buntung....

Setelah saya bercermin pada apa yang saya lakukan setiap hari, saya coba mengambil jarak dari semua masalah-masalah berat yang hadir, ketemulah saya sebabnya mengapa saya jadi begini. Ketemulah saya asal-muasal mengapa hidup saya minus, rugi melulu, panik terus-menerus, rasanya kurang dan selalu kelelahan mengejar cita-cita.

Ketemulah saya dengan Al Qur’an Surat At Talaq ayat 2 dan 3:

Wa mayyatakillahaa yaj’all lahu makhrajaa / wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib / wa may yatawaqqal ‘alallahi fahuwa hasbuh / innallaha ballighu amri qad ja’alallahu kulli syai’in qadra

Barangsiapa bertakwa kepada Allah tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari pintu yang tidak diduga-duga. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Tuhan akan mencukupkan kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan segala urusan-Nya dan Allah telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu.

Lalu apa yang diperlukan untuk mengendalikan kesibukan, mengundang keuntungan dan mendapatkan waktu yang cukup untuk menikmatinya?

Jarak saya dengan Allah begitu jauuuuhnya karena saya tidak berada di jalur taqwa. Saat adzan memanggil, saya masih mendesain di depan komputer, saya masih presentasi di depan klien, saya masih negosiasi, saya masih dalam perjalanan ke PH, saya masih syuting. Adzan yang merupakan panggilan-Nya untuk menyelamatkan hidup saya, saya anggap hanya sebagai backsound belaka, sebagai ringtone, saya luput menangkap makna.

Jawaban yang saya dapatkan adalah: bereskan dulu jadual shalat kita. Dari mulai shalat wajib 5 waktu yang jarang lengkap, jauhnya jarak sholat kita dari adzan memanggil, jarangnya jamaah di mesjid. Itulah masalah terbesar yang menghancurkan jadual hidup saya.

Sholatlah tepat waktu, usahakan jamaah.

Jika mau lebih hebat lagi, tambahin sholat sunnahnya: qobliyah, bakdiyah, tahajjud, dhuha, semampunya.

Sholat akan memberikan kita tambahan waktu, ketenangan dan ketentraman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun