[caption id="attachment_209860" align="alignleft" width="300" caption="Keluarga Bahagia"][/caption] Artikel ini sangat menarik untuk dibaca. Karena ada tema kelaurga dan kaungan. Teman kelaurganya adalah bagaimana sebenarnya fungsi SUAMI dalam RUMAH TANGGA. Banyak suami-suami yang menyerahkan pengambilan keputusan pada istrinya dalam segala hal , termasuk apakah membuat asuransi pendidikan atau tidak. Tidak perlu panjang lebar, langsung ke TKP aja yuk....
Jakarta - Ini TRUE STORY, tetapi nama orang yang ada disini tidak disebutkan. Sudah menjadi pekerjaan saya untuk melakukan sosialisasi program-program perusahaan. Pada bulan Oktober 2010, saya melakukan market survei keluarga salah seorang teman SMA. Singkatnya, data lengkap sudah didapat, kemudian saya menggali kebutuhannya, ditemukan bahwa fokus keuangannya ada pada perencanaan dana pendidikan anak.
Kemudian saya presentasikan solusi dari perusahaan. Temen saya bilang, bagus-bagus. setelah selesai presentasi, saya katakan bahwa saya akan buatkan contoh ilustrasi asuransi pendidikan anaknya dan akan kembali beberapa hari lagi.
Setelah ilustrasi selesai saya presentasikan di depan nya. Di akhir presentasi dia katakan akan dibicarakan dengan istri dulu. Karena istri dan kelaurga ada diluar kota, dan saya tidak bisa memutuskan sekarang.
Pada bulan Februari 2012 (bayangin dari Oktober 2010 ke Februari 2012) saya melakukan follow up lagi, dan sempat mengeluarkan ilustrasi ulang. Setelah ilustrasi dikirim via email, beliau bilang lagi akan dibicarakan lagi dengan istri.
FOLLOW UP VIA BBM (Blackberry Messenger)
Sekitar saya follow up lagi melalui BBM, Saya tanyakan "Saya ingin menanyakan bagaimana dengan proposal dana pendidikan yang saya ajukan tempo lalu? Apakah sudah ada kabar?". beliau hanya senyum-senyum saja. Saya katakan lagi" Apakah belum dapat persertujuan "Menkeu" ya?"...(Menkeu=Istri), beliau menjawab jawab "iya".
Di akhir BBM saya katakan " Pak A, proposal yang saya ajukan kemaren adalah tabungan pendidikan untuk anak, saya yakin anda bijaksana untuk mempertimbangakannya. Boleh saya ibaratkan sesuatu seandainya suami diibaratkan PRESIDENT, sedangkan ISTRI adalah MENKEU (Menteri Keuangan), jika President memandang hal ini penting, President bisa segera buat keputusan, Menkeu cukup mengetahui saja. Bukan Menkeu yang memutuskan"
Rupanya statement saya menyadarkan beliau posisi sebenarnya dalam keluarga. Semoga....
Akhirnya saya cuma bisa katakan "If you already find the answer, please don't hesitate to contact me later"
END CHAT