Mohon tunggu...
Bob The Agency Manager 2014
Bob The Agency Manager 2014 Mohon Tunggu... -

hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Suami : The President or Finance Minister ??

31 Agustus 2012   18:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13464363901888614396

[caption id="attachment_209860" align="alignleft" width="300" caption="Keluarga Bahagia"][/caption] Artikel ini sangat menarik untuk dibaca. Karena ada tema kelaurga dan kaungan. Teman kelaurganya adalah bagaimana sebenarnya fungsi SUAMI dalam RUMAH TANGGA. Banyak suami-suami yang menyerahkan pengambilan keputusan pada istrinya dalam segala hal , termasuk apakah membuat asuransi pendidikan atau tidak. Tidak perlu panjang lebar, langsung ke TKP aja yuk....

Jakarta - Ini TRUE STORY, tetapi nama orang yang ada disini tidak disebutkan. Sudah menjadi pekerjaan saya untuk melakukan sosialisasi program-program perusahaan. Pada bulan Oktober 2010, saya melakukan market survei keluarga salah seorang teman SMA. Singkatnya, data lengkap sudah didapat, kemudian saya menggali kebutuhannya, ditemukan bahwa fokus keuangannya ada pada perencanaan dana pendidikan anak.

Kemudian saya presentasikan solusi dari perusahaan. Temen saya bilang, bagus-bagus. setelah selesai presentasi, saya katakan bahwa saya akan buatkan contoh ilustrasi asuransi pendidikan anaknya dan akan kembali beberapa hari lagi.

Setelah ilustrasi selesai saya presentasikan di depan nya. Di akhir presentasi dia katakan akan dibicarakan dengan istri dulu. Karena istri dan kelaurga ada diluar kota, dan saya tidak bisa memutuskan sekarang.

Pada bulan Februari 2012 (bayangin dari Oktober 2010 ke Februari 2012) saya melakukan follow up lagi, dan sempat mengeluarkan ilustrasi ulang. Setelah ilustrasi dikirim via email, beliau bilang lagi akan dibicarakan lagi dengan istri.

FOLLOW UP VIA BBM (Blackberry Messenger)

Sekitar saya follow up lagi melalui BBM, Saya tanyakan "Saya ingin menanyakan bagaimana dengan proposal dana pendidikan yang saya ajukan tempo lalu? Apakah sudah ada kabar?". beliau hanya senyum-senyum saja. Saya katakan lagi" Apakah belum dapat persertujuan "Menkeu" ya?"...(Menkeu=Istri), beliau menjawab jawab "iya".

Di akhir BBM saya katakan " Pak A, proposal yang saya ajukan kemaren adalah tabungan pendidikan untuk anak, saya yakin anda bijaksana untuk mempertimbangakannya. Boleh saya ibaratkan sesuatu seandainya suami diibaratkan PRESIDENT, sedangkan ISTRI adalah MENKEU (Menteri Keuangan), jika President memandang hal ini penting, President bisa segera buat keputusan, Menkeu cukup mengetahui saja. Bukan Menkeu yang memutuskan"

Rupanya statement saya menyadarkan beliau posisi sebenarnya dalam keluarga. Semoga....

Akhirnya saya cuma bisa katakan "If you already find the answer, please don't hesitate to contact me later"

END CHAT

HIKMAH

Pemirsa, banyak terjadi di masyarakat, kondisi seperti diatas. Suami yang harusnya menjadi "decision maker" justru menjadi pengamat, sebaliknya istri yang harusnya menjadi pengamat malah menjadi "decision maker". Tanpa bermaksud merendahkan peran istri, jika suami memandang, suatu hal itu memang baik buat keluarganya, harusnya dia bisa membuat keputusan sendiri, kepada istri cukup dengan pemberitahuan lisan saja, atau pembicaraan. Dan apa pun itu suami stick pada keputusannya. Karena dia kan sebagai pencari nafkah.

APA PENTINGNYA ASURANSI PENDIDIKAN

Asuransi pendidikan adalah untuk kepentingan dana pendidikan anan-anak kelak ? adakah anda melihat ini buruk ? Jika anda tidak memilik habit menabung saat ini, disaat anak-anak memasuki bangku kuliah, dipastikan saat mereka kuliah anda tidak memiliki dana tunai yang cukup untuk biaya masuk saja dan dipastikan akan terlibat dengan "HUTANG" dengan BANK atau KOPERASI tempat anda bekerja, untuk biaya masuk kuliah atau salah satu aset anda "Berpindah Tangan" dengan syah. Entah itu Mobil, Tanah, Rumah atau EMAS.BANK saat itu seperti DEWA PENOLONG keperluan anda. Pada sebenarnya tidaklah seperti itu...

Jika anda terlibat hutang, anda kan harus bayar dengan cicil, cicilan itu kan plus bunga, siapa yang untung ? Bank. Uang tunai anda tersedot ke bank. Dan bank tidak akan memberi manfat asuransi (Proteksi Kesehatan, Jiwa dan Sakit Kritis)Tetapi jika anda menabung di Asuransi, justru anda mendapatkan BAGI HASIL atau PENGEMBANGAN INVESTASI (Besarkan antar 5-15% tergantung tipe investasi, jika kondisi bagus, anda bisa mendapatkan diatas 15% per tahun) pluas manfaat-manfaat asuransi. Uang anda akan tumbuh dan tumbuh terus, semakin banyak.

Mumpung belum terlambat, sebaiknya bijak menentukan pilihan...Selamat Berinvestasi

Mungkin ada yang kurang setuju dengan pendapat saya, saya anggap itu sebuah rahmah...Indahnya perbedaan

FINANCIAL ADVISOR

Website www.perencana-keuangan.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun