Mohon tunggu...
M Yazid Saputra
M Yazid Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Periklanan Kreatif 2023

Saya seorang mahasiswa saya memiliki minat dibidang desain, pemasaran, dan IT. Saya juga memiliki hobi untuk membaca bahkan sampai menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Genereasi Stoberi: Benarkah Lembek atau Sebenearnya Lebih Kuat?

18 Desember 2024   12:24 Diperbarui: 18 Desember 2024   12:24 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Stroberi Katanya Lembek (Sumber: Garistemu Generasi)

Istilah Generasi Stroberi seringkali menjadi label bagi generasi muda masa kini, terutama milenial dan Gen Z. Stereotip ini mengacu pada anggapan bahwa mereka terlihat menarik di luar, namun dianggap rapuh menghadapi tekanan. Tetapi, apakah stereotip ini benar adanya?

Apa Itu Generasi Stroberi?

Istilah "Generasi Stroberi" awalnya muncul di Taiwan untuk menggambarkan generasi yang, seperti stroberi, tampak indah dan menarik di luar namun dianggap mudah rusak jika dihadapkan pada tekanan. Di Indonesia, istilah ini kerap digunakan untuk mendeskripsikan milenial dan Gen Z yang dianggap lebih sensitif, lebih peduli pada keseimbangan hidup, dan memiliki toleransi lebih rendah terhadap kritik. Dengan kata lain, generasi ini sering dianggap lebih "rapuh" dibandingkan generasi sebelumnya yang dikenal gigih dan kuat menghadapi kesulitan.

Namun, apakah benar Gen Z hanya "lembek"? Bisa jadi, di balik persepsi ini terdapat alasan dan faktor yang perlu dipahami lebih dalam.

Mengapa Gen Z Dianggap Cepat Menyerah

  1. Budaya dan Ekspektasi yang Berbeda

Generasi sebelumnya tumbuh di lingkungan yang mengedepankan ketangguhan fisik dan kesabaran sebagai nilai utama. Namun, Gen Z hidup di era dengan fokus yang berbeda, seperti kesehatan mental, inovasi, dan efisiensi. Apa yang terlihat seperti "mudah menyerah" mungkin sebenarnya adalah keberanian untuk meninggalkan situasi yang tidak sehat.

  1. Tekanan Media Sosial

Di era digital, Gen Z menghadapi tekanan dari media sosial yang menuntut kesempurnaan. Tekanan ini menciptakan tantangan psikologis yang tidak pernah dihadapi oleh generasi sebelumnya.

  1. Keberanian untuk Menolak Budaya Lama

Alih-alih terjebak dalam budaya kerja keras berlebihan (hustle culture), Gen Z dengan tegas menetapkan batasan untuk menjaga keseimbangan hidup. Ini adalah bentuk ketangguhan baru yang tidak selalu disadari oleh generasi lain.

Opini Tentang Generasi Stroberi

Pandangan tentang generasi stroberi memang beragam. Banyak orang tua yang merasa bahwa generasi muda saat ini cenderung "manja" dan tidak siap menghadapi kenyataan hidup. Beberapa pekerja senior di perusahaan juga mengeluhkan betapa cepatnya generasi muda merasa lelah atau bosan dengan pekerjaan yang repetitif. Di media sosial, tidak sedikit pengguna yang menyuarakan pandangan bahwa generasi ini terlalu "lembek."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun