Definisi ini menunjukkan bahwa kepemimpinan melibatkan individu yang mempengaruhi aktivitas organisasi, yang mungkin tidak terbatas pada arah tenaga kerja, atau penerapan modal dan sumber daya saja yang dimiliki oleh organisasi
Selanjutnya Al Rahbi et al (2017) juga menekankan bagaimanapun, pentingnya kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas di pihak pemimpin, dan kemampuan untuk terombang - ambing di antara beberapa gaya kepemimpinan yang mungkin relevan secara kontekstual, sebagai kunci motivasi yang efektif untuk tim.
Definisi kepemimpinan yang lebih berorientasi pada organisasi dikemukakan oleh Gill dalam (Al-Daibat, 2017) yang menyatakan bahwa kepemimpinan melibatkan seorang individu yang membantu dengan merangsang, memotivasi, dan mendorong anggotanya untuk mencapai hasil yang memuaskan dan sesuai harapan / tujuan organisasi. Definisi kepemimpinan ini ditujukan kepada individu yang menjadi pemimpin sebagai seseorang yang pengaruhnya ditangkap dalam merangsang, memotivasi, dan mendorong sekelompok orang untuk bekerja mencapai suatu tujuan.
Oleh karena itu, Lok dan Crawford dalam (Journal, Centre and Uk, 2015) percaya bahwa pemimpin memainkan peran penting dalam keputusan apakah sebuah perusahaan berhasil atau tidak. Seorang pemimpin adalah orang yang memiliki kekuatan untuk memotivasi orang untuk mencapai tujuan atau sasaran, dan pemimpin memainkan peran penting dalam menetapkan budaya perusahaan. Pemimpin yang cakap adalah pemimpin yang mengarahkan dan membimbing pengikutnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi perilaku pengikutnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin adalah orang yang menginspirasi bawahannya melalui pengarahan dan memotivasi mereka untuk melakukan tugas - tugas tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah dirumuskan. Sederhananya, seorang pemimpin adalah seseorang yang menentukan arah untuk diikuti orang lain (Fustin, Â 2013).
Pemimpin yang sukses memahami diri mereka sendiri, pengikut mereka, dan tugas serta prosedur yang mengatur organisasi secara keseluruhan. Seorang pemimpin membutuhkan kepercayaan diri dan strategi untuk mengelola berbagai masalah yang berbeda secara efektif mulai dari menciptakan asosiasi pembelajaran di mana para pekerja tumbuh dan berkembang sebagai anggota organisasi yang efektif hingga mengelola setiap konflik yang muncul serta mendorong kejelasan hierarki untuk menginspirasi energi dan kreativitas melalui visi yang berani (Gallos, 2008).
Ada beberapa pendekatan kepemimpinan yang secara umum dapat disebut sebagai gaya kepemimpinan. Dengan demikian para pemimpin dapat mengadopsi gaya yang berbeda termasuk, gaya administrasi, gaya otokratis, gaya karismatik, gaya ekonomi bebas, gaya demokratis, gaya situasional, gaya kooperatif, gaya berbasis hubungan, gaya transaksional dan gaya transformasional (Mosadeghard, 2003).
Malik dkk. (2012) mengidentifikasi gaya kepemimpinan transformasional sebagai jalur yang paling diinginkan untuk membangun tim yang efektif (Saletti-cuesta et al., 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H