Hey, Gen Z! Hari ini kita bakal bahas topik yang penting banget: kesenjangan gender dalam pekerjaan. Kalian pasti udah sering denger, kan, tentang gimana cewek-cewek sering kali diperlakukan beda di dunia kerja? Nah, kali ini, kita punya cerita yang nggak cuma menginspirasi, tapi juga bikin kita semua mikir. Yuk, kenalan dengan Sopyah, perempuan asal Indramayu yang menyamar jadi laki-laki biar bisa diterima kerja sebagai buruh. Let's dive in!
Siapa Sopyah?
Sopyah adalah perempuan tangguh dari Indramayu yang punya semangat besar untuk membantu keluarganya. Namun, di tengah keterbatasan peluang kerja, terutama buat cewek, Sopyah nggak menyerah begitu aja. Dia punya ide yang cukup gila tapi brilian: menyamar jadi cowok supaya bisa dapat pekerjaan yang biasanya cuma buat laki-laki.
Kenapa Harus Nyamar?
Kita hidup di era yang katanya modern, tapi sayangnya diskriminasi gender masih ada di mana-mana. Banyak perusahaan yang lebih memilih cowok untuk pekerjaan tertentu, terutama pekerjaan yang butuh tenaga fisik seperti buruh. Sopyah tahu kalau dia daftar dengan identitas asli sebagai perempuan, peluangnya kecil banget buat diterima. Makanya, dia memutuskan untuk menyamar sebagai laki-laki.
Perjalanan Sopyah
Sopyah mulai dengan mengganti penampilannya. Rambutnya dipotong pendek, dan dia mulai berpakaian seperti cowok. Nggak cuma itu, Sopyah juga harus mengubah cara bicaranya dan tingkah lakunya biar lebih meyakinkan. Dia bahkan memilih nama baru: Sopyan.
Dengan identitas barunya, Sopyah melamar kerja di berbagai perusahaan. Dan, guess what? Usahanya nggak sia-sia. Dia diterima di salah satu perusahaan sebagai buruh. Di sinilah petualangan sesungguhnya dimulai.
Tantangan dan Pengorbanan
Menyamar jadi cowok bukan hal yang mudah. Sopyah harus terus waspada supaya identitas aslinya nggak ketahuan. Dia harus mengorbankan banyak hal, termasuk kenyamanan dan kebebasannya sebagai perempuan. Bayangin aja, setiap hari dia harus menjaga rahasia besar ini dari rekan kerjanya.
Tapi, di balik semua tantangan itu, Sopyah tetap semangat. Dia kerja keras, nggak kalah sama rekan-rekan cowoknya. Bahkan, dia berhasil menunjukkan performa kerja yang luar biasa. Sopyah jadi bukti nyata kalau perempuan juga bisa, dan sama hebatnya dengan laki-laki.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kisah Sopyah mengajarkan kita banyak hal. Pertama, diskriminasi gender masih jadi masalah besar yang harus kita lawan bersama. Kedua, semangat dan keberanian Sopyah adalah inspirasi buat kita semua. Dia membuktikan kalau dengan tekad yang kuat, kita bisa mengatasi segala rintangan.
Saatnya Beraksi!
Sebagai generasi muda, kita punya peran besar untuk menciptakan perubahan. Kita harus mulai dari diri sendiri dengan menghargai dan mendukung kesetaraan gender. Jangan takut untuk bersuara dan melawan diskriminasi di sekitar kita.
Kita juga bisa mendorong perusahaan dan institusi untuk lebih adil dalam proses rekrutmen dan memberikan kesempatan yang sama untuk semua gender.
Penutup
Kisah Sopyah adalah cermin dari realita yang harus kita ubah. Mari kita terus berjuang untuk kesetaraan gender, karena setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan, berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam bekerja dan meraih mimpi. Sopyah sudah membuktikan kalau perempuan bisa melakukan apa saja, sekarang giliran kita untuk melanjutkan perjuangan ini.
Jadi, Gen Z, yuk kita bangun dunia yang lebih adil dan setara buat semua!
Penulis: Maya Apriliana Pertiwi, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Cyber Asia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H