Mohon tunggu...
M Yana
M Yana Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer

Mendaki menjadi hobi baru saya

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Membahas Kisah Sukses Caleg DPRD Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto

13 September 2023   15:19 Diperbarui: 13 September 2023   15:40 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dunia pelayaran, terdapat sosok yang patut diperhitungkan, yaitu I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., seorang caleg DPRD Dapil Bali yang memulai karier politiknya dari usia muda. Lahir dan besar di Desa Bugbug, Karangasem, Adi memiliki perjalanan hidup yang inspiratif, terutama dalam dunia kapal pesiar. Artikel ini akan membahas perjalanan suksesnya, dari awal mula yang sederhana hingga menjadi seorang advokat yang peduli dengan nasib TKI.

Awal Mula yang Sederhana

I Nengah Yasa Adi Susanto, atau yang lebih dikenal sebagai Adi, adalah bungsu dari 10 bersaudara. Ketika ia masih muda, Adi tidak pernah bermimpi untuk bekerja di kapal pesiar. Kendati memiliki hasrat besar untuk melanjutkan pendidikannya, Adi terbatas oleh keterbatasan finansial keluarganya. Orangtuanya adalah petani di Desa Bugbug, Karangasem, sehingga Adi harus menahan impian tersebut.

Setelah lulus SMA pada tahun 1993, Adi memutuskan untuk bekerja sebagai penjaga restoran di malam hari di Candidasa. Dalam waktu singkat, Adi pindah ke Lovina dan menjadi Satpam di Hotel Aneka Lovina selama dua tahun. Selama periode ini, ia berusaha keras untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengambil kursus bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Pada tahun 1996, ia melamar pekerjaan di Nikko Bali Resort & Spa sebagai security. Hasratnya untuk bekerja di kapal pesiar muncul ketika banyak teman sejawatnya yang ikut sebagai tim pra-pembukaan di Hotel Nikko Bali memutuskan untuk bekerja di kapal pesiar.

Perjalanan Menuju Kapal Pesiar

Adi harus menghadapi dilema antara menjadi pemandu wisata berbahasa Jepang atau bekerja di kapal pesiar. Akhirnya, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan perhotelan di Renon. Setelah menjalani cross-training di Hotel Nikko Bali pada tahun 1998, ia kembali mencoba melamar pekerjaan di kapal pesiar. Meskipun gagal dalam tiga percobaan sebelumnya, tekadnya tidak pernah pudar. Pada percobaan keempat, Adi diterima di kapal pesiar Celebrity Cruises sebagai Bar Waiter. Ia menghabiskan hampir 10 tahun di kapal pesiar tersebut dan mencapai posisi terakhirnya sebagai Sommelier.

Kebiasaan Kerja Keras Sejak Kecil

Kehidupan Adi yang keras sejak kecil telah membentuknya menjadi individu yang tahan banting dan pantang menyerah. Bahkan ketika masih sekolah SD dan SMP, ia pernah menjadi buruh galian C di Tukad Buhu Desa Bugbug, Karangasem, untuk mencari nafkah demi meringankan beban orangtuanya dalam membayar biaya sekolahnya.

Kesulitan yang ia alami selama masa kecilnya mengajarnya untuk gigih dan terbiasa dengan kerja keras. Selama bekerja di kapal pesiar selama 10 tahun, Adi juga belajar banyak dari mertuanya, I Wayan Djanthen, S.E., dan Ni Ketut Mastini, yang selalu menekankan pentingnya jujur dan membantu orang tanpa pamrih. Nilai-nilai ini masih ia pegang teguh, bahkan saat ia telah sukses dan menjadi pahlawan devisa.

Monarch Bali: Pusat Pelatihan Terkemuka

Kisah sukses Adi tidak berhenti di situ. Bersama dengan rekan bisnisnya di PT. Ratu Oceania Raya Bali dan Monarch Bali, yaitu I Nyoman Sudi Artawan dan I Made Sumitra, Adi membuka kursus pelatihan ke kapal pesiar pada akhir tahun 2009. Awalnya, mereka hanya memiliki sebuah ruko 2 lantai untuk kursus bahasa Inggris di Banjar Dukuh, Dalung. Namun, respon masyarakat begitu besar sehingga pada tahun 2010, Monarch Cruises Line & Hospitality Training Center membuka program basic level setara dengan diploma 1 dengan program Tata Hidangan, Tata Boga, dan Tata Graha.

Pertumbuhan pesat ini memaksa mereka membuka kampus Monarch di tiga lokasi sekaligus, yakni Monarch Candidasa, Monarch Singaraja, dan Monarch Gianyar. Pada tahun 2011, kampus Monarch Negara didirikan untuk membantu mereka yang tinggal di Bali Barat. Kini, Monarch Bali memiliki kelima kampus di 5 kabupaten di Bali dengan sekitar 1.350 mahasiswa D1 dan D2. Sebagian besar dari mereka sedang menjalani on-the-job training di hotel dan restoran di Bali.

Membantu Alumni Meniti Karier

Adi merasa bangga ketika melihat alumni Monarch Bali sukses dalam karier mereka, baik di hotel, restoran, maupun kapal pesiar. Kepuasannya datang ketika ia bertemu dengan mereka yang telah bekerja di kapal pesiar dan berkunjung ke kampus Monarch. Adi, yang juga Direksi dari PT. Ratu Oceania Raya Bali, agen kapal pesiar untuk berbagai perusahaan pelayaran ternama, seperti RCCL, Celebrity, Azamara, Pullmantur, Disney, Oceania, Regent, Carnival UK, dan Viking Cruise Line, merasa telah memenuhi tanggung jawabnya ketika melihat alumni Monarch Bali mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keterampilan mereka.

Monarch Bali adalah salah satu dari sedikit lembaga pelatihan yang peduli dengan nasib alumni mereka. Mereka tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga membantu menyalurkan mereka ke industri. Lulusan Monarch Bali mendapatkan sertifikasi di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) LPK Monarch Bali yang sudah lisensi dari BNSP. Mereka kemudian ditempatkan baik di hotel maupun di kapal pesiar. Adi, yang juga menjabat sebagai Direktur LSP LPK Monarch Bali, sangat yakin bahwa lulusan Monarch Bali kompeten dalam bidangnya dan siap menyambut MEA 2016.

Mengejar Impian Menjadi Advokat

Setelah lebih dari lima tahun terlibat dalam pengiriman TKI ke kapal pesiar, Adi menyadari banyak masalah yang dihadapi oleh TKI sepanjang perjalanan mereka, mulai dari pra-penempatan hingga pasca penempatan. Banyak TKI Pelaut mengeluhkan kurangnya perlindungan hukum ketika mereka menghadapi masalah hukum di luar negeri.

Salah satu kasus yang menjadi perhatian adalah kasus percobaan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Ketut Pujayasa, pelaut asal Buleleng yang bekerja di kapal Holland American Line terhadap seorang penumpang Amerika. Adi mengamati bahwa pemerintah belum memberikan bantuan hukum maksimal untuk membela Ketut Pujayasa. Menurutnya, Presiden Jokowi melalui Konjen RI di Amerika seharusnya mencari advokat handal di Amerika untuk membantu Ketut Pujayasa dalam proses hukumnya. Semua ini menunjukkan bahwa Adi adalah individu yang peduli dengan nasib TKI dan berkomitmen untuk memberikan perlindungan hukum yang mereka butuhkan.

Kesimpulan

Dalam perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., telah menunjukkan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan komitmen, seseorang dapat mencapai kesuksesan. Kisahnya adalah inspirasi bagi banyak orang yang bermimpi besar, terutama mereka yang ingin berkarier di dunia pelayaran atau mencapai pendidikan yang lebih tinggi.

FAQs

Bagaimana Adi mengatasi keterbatasan finansialnya untuk mengejar impian di kapal pesiar?

Adi bekerja keras sejak muda dan mengambil kursus untuk meningkatkan kemampuannya. Dia juga memiliki tekad yang kuat.

Apa yang membuat Monarch Bali menjadi pusat pelatihan terkemuka?

Monarch Bali memberikan pelatihan berkualitas dan membantu alumni meniti karier dengan baik. Mereka peduli dengan nasib para lulusan mereka.

Mengapa Adi memutuskan untuk menjadi seorang advokat yang peduli dengan nasib TKI?

Setelah terlibat dalam pengiriman TKI ke kapal pesiar, Adi melihat banyak masalah yang dihadapi oleh TKI dan ingin memberikan perlindungan hukum bagi mereka.

Bagaimana Adi membantu alumni Monarch Bali dalam mendapatkan pekerjaan?

Adi memiliki jaringan di industri pelayaran dan membantu menyalurkan lulusan Monarch Bali ke berbagai perusahaan pelayaran terkemuka.

Apa pesan inspiratif dari kisah sukses Adi?

Kisah Adi mengajarkan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan komitmen, kita dapat mencapai kesuksesan, bahkan dari awal mula yang sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun