Oleh; Ahmad Muflih Saefudin, Fahmi Fuadi, Makhrus Khalim
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, kurikulum menjadi kunci utama dalam menentukan arah dan kualitas pembelajaran di sekolah. Di SMP IT Harapan Umat Brebes, kurikulum tidak hanya dianggap sebagai sekumpulan materi pelajaran yang harus disampaikan, tetapi lebih dari itu, sebagai sebuah peta jalan yang mengarahkan siswa untuk berkembang menjadi individu yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.
SMP IT Harapan Umat Brebes memahami bahwa setiap siswa memiliki potensi yang unik dan berbeda. Oleh karena itu, kurikulum yang diterapkan dirancang untuk fleksibel dan adaptif, memungkinkan setiap siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakat serta minat mereka secara maksimal. Kurikulum ini juga mencerminkan komitmen sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga dalam spiritualitas dan moralitas.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang bagaimana SMP IT Harapan Umat Brebes menerapkan kurikulumnya, contoh-contoh implementasi yang telah dilakukan, dan apa yang menjadikan kurikulum mereka berbeda dari sekolah-sekolah lain. Kita akan melihat bagaimana kurikulum ini tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga siswa yang tangguh, berempati, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
Hal tersebut kami perolehi saat wawancara dengan Ustadzah Muspita Dewi, S.Pd. selaku Waka Kurikulum SMP IT Harapan Umat Brebes pada tanggal 27 Mei 2024. Dalam sesi wawancara kami memperoleh informasi-informasi terkait implementasi kurikulum yang diterapkan oleh SDIT Harapan Umat Brebes, berikut kami jelaskan:
1. Kurikulum Ganda
SMP IT Harapan Umat Brebes sendiri menggunakan kurikulum yang berlaku secara Nasional yaitu Kurikulum Merdeka yang menginduk pada Kemendikbud Kabupaten Brebes, dan menggunakan Kurikulum JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu). Ustadzah Muspita menjelaskan "Jadi kami secara basic nya menggunakan kurikulum yang berlaku secara nasional yaitu menginduk pada kurikulum merdeka yang berada di bawah naungan Kemendikbud Kabupaten Brebes. Tapi seperti yang sudah teman-teman ketahui, kalo sekolah ini ada tambahan IT nya yaitu Islam Terpadu, jelas ada hal yang membedakan dengan SMP pada umumnya. Jadi selain mengimplementasikan kurikulum merdeka, kami juga mengimplementasikan kurikulum JSIT, karena SMP IT ini terdaftar pada Jaringan Sekolah Islam Terpadu, tapi perlu diingat juga ngga semua sekolah yang ada IT-nya itu terdaftar pada JSIT, karena ada beberapa sekolah yang hanya sekedar nama saja, tapi tidak terdaftar jaringan tersebut (JSIT), jadi kalo sudah terdaftar maka nanti ada nomor keanggotaannya juga ada label (logo) khusus, kurikulum ini sudah berlaku nasional juga ya...".
2. Mapel dan Program Khas SMP IT
Secara umum SMP IT juga tak jauh beda dengan sekolah lain dalam mata pelajaran yang diajarkan, karena menginduk pada Kemendikbud. Akan tetapi ada beberapa mapel khas yang membedakan dengan sekolah lain, sesuai dengan label IT-nya, hal tersebut mengintegrasikan SMP IT tidak hanya berfokus pada mapel nasional, tapi juga turut menanamkan nilai-nilai pelajaran Islam pada siswa sedini mungkin lewat mapel yang mereka susun, yaitu mapel khas meliputi pelajaran BTQ, Tahsin, Ghorib, Tahfidz, Bahasa Arab, dan penambahan program BPI (Bina Pribadi Islami).
Untuk Tahfidz dan Tahsin sendiri proporsinya lebih tinggi dari mapel yang lain yaitu 9 jam pelajaran, dengan pembagian waktu Tahfidz 4 JP (Jam Pelajaran) dalam satu Minggu yaitu di hari Senin (2 JP) dan Kamis (2 JP).
Adapun Tahsin yang digunakan SMP IT adalah Metode Qiroati karena mereka bekerja sama dengan pihak penyelenggara Qiroati, namun untuk tenaga pengajarnya berasal dari pihak mereka sendiri, akan tetapi untuk ujian dan tes nya akan di handle langsung oleh pihak Qiroati. Hal tersebut adalah suatu usaha dari pihak sekolah agar keilmuan Tahsin dan Tahfidz siswa mereka mempunyai sanad keilmuan yang jelas dan terintegritas.
Dalam penerapan kelas nya menggunakan model kelas yang disesuaikan oleh kemampuan masing-masing peserta didik yang mengacu pada hasil tes saat waktu tes pendaftaran murid baru. Tidak terpatok pada tingkatan kelas secara formal.
Adapun untuk Tahfidz sistem pembelajarannya berbasis kelas menggunakan metode team teaching, dalam satu kelas terdapat 3 guru yang nantinya siswa dikelompok sesuai kemampuannya masing-masing, tidak memaksa yang masih belum mampu mencapai target.
- Program Bina Pribadi Islami (BPI) di SMP IT Harapan Umat Brebes adalah inisiatif yang dirancang untuk mengembangkan karakter dan pribadi siswa sesuai dengan nilai-nilai Islam. Program ini meliputi berbagai aspek, dari pembiasaan amal saleh hingga penanaman nilai-nilai seperti kejujuran dan tanggung jawab. Berikut adalah beberapa poin utama dari program BPI:
- Pembiasaan Amal Saleh: Program BPI mendorong siswa untuk melakukan amal saleh secara rutin, seperti sholat berjamaah, membaca Al-Qur'an, sholat Dhuha berjamaah dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang positif.
- Pembentukan Karakter: Melalui program BPI, nilai-nilai karakter seperti religiusitas, kejujuran, dan tanggung jawab ditanamkan kepada siswa. Ini dilakukan melalui penyampaian materi tentang nilai-nilai karakter dan pembiasaan yang dilakukan di sekolah.
- Pelaksanaan Program: Program BPI dilaksanakan setiap hari Jumat selama satu hingga dua jam pelajaran, dengan siswa dibagi per kelas untuk memastikan efektivitas pembelajaran dan pembiasaan.
- Program BPI ini mencerminkan komitmen SMP IT Harapan Umat Brebes dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga kaya akan nilai-nilai spiritual dan moral. Dengan demikian, program ini menjadi salah satu pilar penting dalam sistem pendidikan di SMP IT Harapan Umat Brebes, yang membedakannya dari sekolah lain. "kami juga seperti sekolah pada umum nya menggunakan mapel yang diterapkan oleh Kemendikbud. Cuman kami ada beberapa penambahan mapel dan program pembelajaran seperti Tahfidz, Tajwid, Ghorib, BTQ dan juga program BPI". Penjelasan Ustadzah Muspita.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam kegiatan ekstrakurikuler yang Biasanya ada Disekolah umum lainnya itu sudah ditentukan dan sudah ada, tetapi yang membedakan di SMP IT Harapan Umat Brebes dengan sekolah umum lainnya itu pilihan kegiatan ekstrakurikuler dimulai pada pembelajaran awal dalam pemilihannya ada Angket peminatan atau siswa Bisa memilih dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai Bakat dan minat pada siswa masing-masing. Ekstrakurikuler Bisa diadakan ketika suatu kegiatan ekstrakurikuler terdapat minimal 5 anggota (siswa) tetapi jika peminatnya lebih banyak malah lebih baik.
Terdapat beberapa pilihan pada kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP IT Harapan Umat Brebes, yaitu ada ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Â Ekstrakurikuler wajib yaitu Pramuka walaupun di kementerian pendidikan Nasional Pramuka sudah tidak menjadi kegiatan wajib tetapi di SMP IT Harapan Umat Brebes masih menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib, dan ekstrakurikuler pilihan yaitu 1) Desain grafis, 2) Tari, 3) Pencak Silat, 4) Musik Modern dan Tradisional (gamelan) 5) Olahraga (Bulu tangkis).
Guru pengajar ekstrakurikuler Biasanya kalo dari pencak Silat itu diambil dari luar sekolah kerjasama dengan perguruan Garis paksi (pewarisan pencak silat). Sama halnya dengan  pencak silat pada ekstrakurikuler musik juga diambil guru /pengajar dari luar sekolah karena mungkin guru yang mungkin sudah terbilang ahli dan mampu di bidangnya. Berbeda dengan pencak silat dan musik, ekstrakurikuler Desain grafis dan tari diambil dari internal atau guru dalam sekolah SMP IT Harapan Umat Brebes, karena dari beberapa guru ada yang kebetulan dianggap mampu dalam kedua ekstrakurikuler tersebut.
4. Kegiatan Rutin
Pembukaan ngaji bareng semua siswa yang dimulai oleh siswa SMP IT Harapan Umat Brebes dan membaca Al-Qur'an dengan disimak oleh guru dan siswa lainnya dengan membaca satu ayat atau dua ayat. Waktu pelaksanaan tadarus 2 JP atau 2 jam pelajaran dan dilanjutkan Kultum seputar pengetahuan Islam dengan tujuan menambah khazanah pengetahuan Islam. Pada kegiatan Kultum ada materi yang disiapkan oleh pembina. Setelah ada materi ada evaluasi pada tiap-tiap siswa tentang bagaimana kegiatan di sekolah, dirumah kegiatannya apa saja yang mana ditanyakan oleh guru (pembina) dengan metode pendekatan pada tiap-tiap siswa.
Pada tahap ini siswa dikelompokkan masing-masing dengan sekala yang lebih kecil dari pembelajaran dikelas. Setiap pembina mempunyai buku catatan masing-masing. penilaian setiap siswanya dengan kriteria penilaian masing-masing (daftar ceklist), contoh seperti sholatnya sudah lima waktu belum, sudah membantu orang tua dirumah belum. Kadang kala siswa SMP pun masih sering meninggalkan sholat 5 waktu. Intinya pembina dapat memahami kondisi setiap siswa baik pada nilai psikologi, ibadah ataupun yang lainnya dan disini dapat diketahui termoteringnya. pendekatan ini dapat dinamai pendekatan bina pribadi islami.
5. Penilaian kinerjan guru
Penilaian kinerja guru itu sebenarnya banyak hal yang harus dinilai. Kinerja guru di SMP IT Harapan Umat Brebes itu ada beberapa penilaian terutama dalam hal kedisiplinan dan pengajaran guru pada tiap-tiap kelas, dan yang terjadwal ada supervisi akademik.Â
Penilaian dalam satu semester sekali akan ada suatu penilaian atau evaluasi pada setiap guru yang di koordinir langsung oleh kepala sekolah, dengan dilakukannya observasi kaldik (kalender akademik) Dengan tujuan akan adanya suatu perubahan yang mana itu menjadi tolak ukur pada setiap perubahan pada tiap-tiap guru supaya guru dapat mengupgrade diri dan menjadi lebih baik kedepannya.
Tentunya penilaian ini begitu banyak pertimbangan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dan guru demi memajukan sekolah yang lebih baik.
6. Ijazah pengajar
Sekolah biasanya menerapkan aturan masing-masing pada penerimaan calon pendidik dengan kriterianya masing-masing. SMP IT Harapan Umat Brebes hampir 100% ijazah guru linear. Sekolah SMP IT Harapan Umat Brebes menerapkan calon pendidik itu harus mempunyai ijazah S1 Linear sesuai mata pelajaran yang akan mereka daftar dan ampu, tetapi dengan kebutuhan yang kadang pula mencari calon pendidik yang sesuai ijazah atau linear itu terkadang susah maka calon pendidik dengan ijazah S1 yang diluar linear itu juga bisa mendaftar dan diterima oleh pihak SMP IIT Harapan Umat Brebes.
Syarat linear itu bisa digantikan ketika sekolah SMP IIT Harapan Umat Brebes memang membutuhkan. Bagi calon pendidik dengan ijazah diluar linear jika mempunyai kemampuan lain diluar akademik bisa juga mendaftar di SMP IT jika memang sekolah sedang membutuhkan dan pihak sekolah akan menyeleksi setiap calon pendaftar guru di SMP IT Harapan Umat Brebes,
Pada pendaftar bakal calon guru Tahfidz Al-Qur'an ijazah tidak harus S1 tetapi minimal SMA sederajat tetapi dengan catatan harus hafal Al-Qur'an minimal 5 juz. Hal ini yang bisa memberikan kesempatan bagi alumni pondok pesantren Tahfidz Al-Qur'an yang mana biasanya hanya lulusan SMA sederajat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H